Jabarekspres.com- Kerusuhan Arema FC. Kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan Malang tentu menjadi kabar duka untuk kita semua, siapa sangka bahwa akan ada korban meninggal 130 jiwa.
Tentu kerusuhan yang terjadi kemarin malam menjadi warning untuk kita semua terutama pecinta sepak bola tanah air. Bahwa, sudah berkali-kali dikatakan tidak ada nyawa sebanding dengan sepakbola.
Selain total korban tewas, jumlah korban yang kini masih dalam perawatan juga akan dibahas di berita Arema hari ini populer.
Akibat kerusuhan Arema FC Vs Persebaya pasca pertandingan membuat Liga 1 2022 dihentikan jadi akhir topik berita Arema hari ini.
Kericuhan suporter terjadi pasca laga kerusuhan Arema FC Vs Persebaya Sabtu (1/10/2022) sekitar pukul 22.10 WIB di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Suporter Arema FC yang diduga kecewa karena timnya kalah akhirnya menerobos masuk ke tengah lapangan.
Pertandingan malam itu dimenangkan oleh Persebaya dengan skor akhir 2-3 dan jadi kekalahan pertama Arema FC di kandangnya sendiri.
Dan jumlah korban sendiri bertambah. Berdasarkan keterangan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, korban berasal dari anggota polri dan pihak suporter.
“Telah meninggal 127 orang, 2 diantaranya anggota POLRI.”
“Yang meninggal di Stadion ada 34, kemudian yang lain meningal di rumah sakit pada proses penolongan,” Jelas Irjen Nico Afinta dalam konfrensi pers seuai pertandingan yang disiarkan secara live di Facebook SURYA Arema:
Lebih lanjut, dikabarkan masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan di rumah sakit sekitar.
Ia juga menjelaskan kronologi kejadian saat di Kanjuruhan.
“Beberapa imbauan itu tidak dituruti kemudian dilakukan pemukulan terhadap petugas kepolisian.”
“Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata. Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil,” jelas Nico.
Akibat insiden ini, Nico begitu menyesalkan peristiwa maut ini terjadi dalam sepakbola Indonesia.
“Selama ini komunikasi dengan suporter Arema juga baik. Kami juga sedang mendalami kenapa suporter yang tidak puas ini begitu beringasnya,” terangnya.
Terakhir, Nico berharap insiden maut dalam sepakbola tidak lagi terjadi.