Jabarekspres.com – Nama Pendeta Gilbert Lumoindong ramai dibicarakan warganet setelah ayah dari mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada Rabu (28/09/2022) mengatakan tersinggung dengan kata-kata pendeta.
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, mengakui bahwa dia tersinggung oleh kata-kata Pendeta Gilbert Lemoindon atas singgungannya soal siapapun bisa untuk melecehkan seseorang.
Samuel Hutabarat menganggap kata-kata Pendeta Gilbert Lemoindon tentang seseorang yang dapat melakukan pelecehan tampaknya adalah putranya, Brigadir J.
Diketahui Brigadir Yoshua dibunuh oleh Ferdy Sambo setelah Brigadir Yosua diduga melecehkan istri Sambo, Putri Candrawati.
Ayah Yoshua, Samuel Hutabalat, langsung tersinggung ketika mendengar Pendeta Gilbert Lumoindong menyebut pelecehan seksual.
Pernyataan itu diterjemahkan seolah-olah Pendeta Gilbert Lemoingong mendukung tindakan Ferdy Sambo dan mencela putranya, Brigadir Yoshua.
“Saya bilang sama dia, Pendeta Gilbert Lumoindong yang terhormat ini, setahu saya baru ini ada pendeta bisa memfitnah orang yang sudah meninggal” kata ayah Yoshua, Samuel Hutabarat, melansir oposisicerdas.com, Selasa (27/9/2022).
Adapun hal yang membuat geram ayah Brigadir Yoshua, Samuel Hutabarat terhadap sosok Pendeta Gilbert Lumoindong itu adalah seolah sang pendeta pasang badan untuk Putri Candrawathi.
Kata-kata Pendeta Gilbert Lemoindon tentang Putri Candrawati tampaknya benar tentang dugaan insiden pelecehan yang membuat ayah Brigadir Yoshua, Samuel Hutabarat murka
“Saya lihat di YouTube, dia (Pendeta Gilbert Lumoindong) bilang si Putri mengatakan jujur makanya dia mengatakan ‘Sebagai Hamba Tuhan, kalau dia tidak beritakan kejujuran, dia berdosa’ Nah, omongan itu saya bantah, langsung saya WhatsApp dia,” kata Samuel Hutabarat.
Setelah mendengar ucapan Pendeta Gilbert Lemoindon di YouTube, Samuel mengaku emosi dan langsung menghubungi Pendeta melalui telepon. “Dia (Pendeta Gilbert Lemoindon) hanya membalas satu kali melalui pesan WhatsApp dan selebihnya melalui memo suara,” kata Samuel Futabaro.
Samuel Hutabarat juga mengatakan bahwa Pendeta Gilbert Lemoindon sebelumnya telah mengunjungi Sungai Bahar, berdoa di rumah, bahkan mengunjungi putranya, Brigadir Yoshua.
“Dia (Pendeta Gilbert Lumoindong) waktu itu datang ke Sungai Bahar, tapi tanggalnya saya sudah lupa, dia memimpin doa di rumah dan berkunjung ke makam (Brigadir J) di makam dia juga memimpin doa,” katanya.