JABAREKSPRES.COM – Diduga karena malu terjerat utang, seorang ibu di Kelurahan Pakkie, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan melakukan aksi gantung diri setelah racuni 2 anaknya dan pamit ke suami telah kirim anaknya ke surga.
Kisah pahit ini terjadi pada seorang ibu rumah tangga berinisial M (37) pada Senin (19/9) sekitar pukul 11.00 WITA.
Dua anak laki-laki korban yang berinisial MD (8) dan MN (5) ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Diduga dua orang bocah itu tewas seusai diminumkan racun oleh ibunya sebelum gantung diri.
Kapolres Pinrang AKBP Moh Roni Mustafa membenarkan peristiwa mengenaskan yang terjadi di wilayah Kelurahan Pakkie itu.
“Iya benar ada kejadian tersebut. IRT ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata AKBP Roni Mustafa, Senin (19/9).
Pria yang sebelumnya menjabat Kapolres Soppeng itu menyampaikan diduga IRT itu terlebih dahulu meracuni anaknya sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Dugaan itu diperkuat dengan ditemukannya botol racun dan gelas di tempat kejadian. “Diduga dua anaknya meninggal dunia karena dikasih minum racun,” beber AKBP Roni itu.
Mantan Wakapolres Ponorogo itu menambahkan anggotanya masih mendalami kasus tersebut. Ada sejumlah saksi-saksi yang diperiksa untuk mengungkap kasus ini secara terang benderang.
“Kami mendalami motifnya, apakah benar-benar bunuh diri atau dibunuh dengan modus lainnya,” tegas eks Koorspripim Polda Maluku itu. Sebagai informasi, ketiga mayat korban ditemukan pertama kali oleh suaminya.
Saat itu, suami korban kaget karena rumah terkunci dari dalam. Saat masuk ke dalam rumahnya, suami korban kaget melihat istri dan anaknya dalam kondisi tidak bernyawa.
Dilansir dari rri.co.id, Roni menyebut, sebelum melakukan aksi nekadnya tersebut, di Ibu sempat mengirim pesan suara ke suaminya bahwa dia telah mengirim kedua putranya ke surga, setelah anaknya diracuni.
“Ada pesan yang dikirim ke suaminya sebelum bunuh diri. Dia bilang bahwa suami pasti sayang dengan dua anaknya, tetapi dia yang nanti akan menjemput di surga dan biarkan kedua anak pergi agar tidak membebani sang suami,” ujar AKBP Moh Roni.