Jabarekspres – Bjorka memiliki motif politik retas data pemerintah, benarkah demikian?
Pembahasan motif dan unsur dugaan Bjorka melakukan hacking ini dibahas oleh salah seorang narasumber bernama Ismail Fahmi selaku pendiri Drone Emprit.
Dalam wawancaranya di sebuah stasiun televisi, dirinya mengungkapkan bahwa awalnya memang Bjorka terlihat seperti hacker-hacker pada umumnya yaitu mencari data, kemudian dijual dalam sebuah forum tertutup dengan harga mahal.
Jika melihat pergerakannya Bjorka seperti itu, dirinya paham bahwa itu adalah aksi seorang hacker.
Namun dirinya mulai merasa aneh, ada hal yang ia temukan pada akun Bjorka sehingga membuatnya memikirkan satu hal.
Aksi Bjorka dengan membuat akun Twitter kemudian akun tersebut kemudian berinteraksi dengan netizen dan membuka data yang didapatkan seperti dugaanya berasal dari Peduli Lindungi karena data pribadinya sangat lengkap, lalu satu persatu dikeluarkan oleh Bjorka.
“Ini sudah bukan motif hacking saya kira, seperti motif politik bjorka ini atau ada upaya tertentu mungkin untuk bikin heboh atau apa, tapi intinya sudah tidak lagi murni hacking atau hacker yang mencari keuntungan secara ekonomi,” ujar Ismail dalam wawancaranya pada 13 September 2022 melalui saluran Televisi.
Ia mengungkapkan bahwa ada semacam perlawanan yang dilakukan Bjorka terhadap pemerintah. Bjorka merasa di situ pemerintah banyak melakukan hal tidak benar menurut dia.
Kemudian di media sosial itu disambut oleh netizen, tidak hanya oposisi. Netizen yang bersifat netral mereka juga banyak mendukung pada awalnya. Hal ini karena menurutnya kebocoran data itu seperti menjawab kekesalan netizen.
Salah satunya selama ini sudah melakukan registrasi SIM Card yang pada awalnya dijamin oleh Kominfo tetapi terjadi kebocoran. Kemudian selama ini juga publik banyak menerima spam SMS dan lainnya yang seharusnya tidak terjadi.
Sehingga kekesalan itu terjawab dengan kehadiran Bjorka yang membongkar data-data, sehingga mendapatkan dukungan.
Ismail juga menerangkan pada akhirnya banyak netizen yang mulai curiga dengan sosok Bjorka dengan beberapa kejanggalan yang ada pada hacker tersebut.
“Cuma lama-lama setelah muncul pengakuan latar belakang dia jadinya banyak netizen yang curiga juga bahwa ini bukan hacker saja itu. Kemudian dari bahasanya juga seperti Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris yang baik dan benar seperti orang Indonesia,” pungkas Ismail.