Seorang wanita paruh baya terduduk lesu di samping perempuan muda berkerudung biru dongker. Matanya berkaca-kaca tertunduk haru. Dia berharap di era gempuran informasi, kabar tentang dirinya Sampai ke tanah air, tanah kelahirannya. Tempat dimana Ia menghabiskan masa kecil dan melihat anak-anaknya tumbuh. Pulang ke tanah air mempunyai arti sendiri baginya bukan sekedar rindu kampung halaman yang sudah ditinggalkannya selama 13 tahun dan menghilang.
Oleh : Akmal Firmansyah
Wiwi, 48, asal Kampung Cipeundeuy, RT 04 RW 13, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, menjadi pekerja migran Indonesia di Arab Saudi, merasakan kerinduan itu. Selama tiga belas tahun bekerja, tak bisa berkabar dengan orang-orang tersayang.
Lewat video aplikasi Tiktok, benar kata orang media sosial adalah kunci, videonya viral berkat bantuan seorang kawan seperjuangan.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, untuk saudara-saudaraku, saya mengimbau di samping saya bernama Ibu Wiwi, asal Bandung, asal Gununghalu, mungkin kenal dengan anaknya, Iman, sudah tiga belas tahun tidak bisa menghubungi keluarganya ” kata perempuan berkerudung biru dongker itu, pemilik akun Tiktok @Incesjeddah pada Senin, 12 September 2022, berdurasi 02.23 menit.
Rindu, mungkin menjadi kata yang disimpan olehnya selama 13 tahun menghilang mencari peruntungan di negeri seribu satu malam, di Arab Saudi.
Setelah dirinya terkenal di aplikasi sosial media berbasis video itu. Anak mana yang tidak bahagia, setelah sekian lama, menanti jawab kabar dari ibu yang menjadi pejuang devisa di negeri jazirah Arab. Akhirnya, mendapatkan kabar mengenai ibunda tercinta lewat video di aplikasi video tersebut.
“Video Tiktok itu saya dapat dari adik, Senin pagi saya meminta nomor handphone, ke pemilik akun Tiktok itu, saya bersyukur bisa berkomunikasi kembali dengan ibu, walau hanya lewat tatap layar,” tutur Iman Kusmawan, 31, saat dihubungi pada Rabu (14/09/22).
Perjuangan Anak, Mencari Kabar Dengan Seribu Satu Cara Demi Ibunda Tercinta
Iman mengatakan, awal mula keberangkatan ibunya mencari peruntungan di negeri orang, menjadi asisten rumah tangga (ART) berangkat bulan April tahun 2010.
“Ibu berangkat bulan empat, tahun 2010,” ucap Iman.
Komunikasi berjalan lancar selama satu tahun, di tahun berikutnya kerinduan mendengar suara kabar ibunda tersayang, dibatasi. Hal yang membuat Iman sebagai anak, etika yang tidak baik dari anak majikan.