Petir Politik

 

Pryadi Satriana

Pak Suharso itu “didepak” krn masuk KIB, jadi sebaiknya ndhak usah lagi “konsultasi” ke Pak Jokowi krn justru akan “merepotkan” beliau. Salam. Rahayu.

Johannes Kitono

Hidup ini memang ironi bagi Monoarfa. Hanya ngomong soal Amplop Kiai di KPK langsung di kudeta. Dan kalau masih ngotot mau mempertahankan kedudukannya sebagai Ketum harus ” Bagi bagi Amplop ” juga. Memang tidak ada yang gratis didunia ini. Tapi kalau ada teman atau kenalan ” kehilangan kaki ” bisa hubungi Foundation Koh Tjoa Teng Hui ( Tel 0813-3113-3991 ) yang akan memberikan kasih palsu. Dan benar benar secara gratis !!!

 

Jimmy Marta

Siapa itu hacker Borja. Hingga tahu banyak kronologis kasus Munir. Tahu juga hut nya ketua DPR. Ngancam buka data Pertamina, BIN dan Presiden Jokowi. Dari yg sudah dibuka sulit sekali kita tidak percaya. Sama sulitnya saat kita harus percaya skenario pertama duren tiga.

 

AnalisAsalAsalan

Hacker ya hacker, jangan ditanya siapa. Kalau tahu siapa ya bukan hacker. Hahahahaha. Yang pasti dia cerita diasuh oleh orang Indonesia yang dibuang Orde Baru, tidak boleh pulang ke RI karena dianggap PKI, padahal mereka yakin tak terlibat. Mereka ingin pulang untuk membangun negeri. Itu pengakuan yang tersebar di berita. Masalahnya hanya satu: Kalau pemerintah tidak bisa menggunakan resource dan koneksi yang ada untuk menangkapnya, hanya satu kata, “Ter-la-lu”.

 

EVMF

Pak Pry, terpikir oleh saya dan teman-teman, apakah tidak sebaiknya Indonesia ke-depan-nya dipimpin oleh Teknokrat? Pemikiran ini berdasarkan : 1. Banyak negara mengalami kemajuan yang pesat karena dipimpin oleh teknokrat ; baik itu teknokrat ekonomi maupun teknokrat science dan teknologi. 2. Era sekarang ini Indonesia berada pada Bonus Demografi dengan didominasi oleh usia produktif yang semestinya dapat dimanfaatkan se-optimal mungkin. 3. Sumber alam Indonesia masih tersisa cukup melimpah, ini bisa dijadikan modal utama untuk kemajuan Indonesia. Sayang sekali, sejauh ini teknokrat-teknokrat Indonesia hanya sebatas menjadi Staf Ahli. Bukankah sebaiknya giliran para teknokrat untuk memimpin bangsa ini ke-depan-nya. Pak Pry, punya komentar untuk hal ini?

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan