JabarEkspres.com — Kemelut kasus Brigadir J hingga sekarang telah menyeret banyak nama. Begitu juga dengan Kapolda Metro Jaya, yakni Fadil Imran.
Nama Irjen Fadil Imran jadi kerap disebut usai kasus pembunuhan berencana yang terjadi di Duren Tiga, Jumat, 8 Juli 2022.
Setelah peristiwa pembunuhan yang menewaskan nyawa Brigadir J terjadi, Irjen Fadil Imran diketahui bertemu secara langsung dengan Irjen Ferdy Sambo.
Dalam rekaman video yang beredar, Fadil dan Sambo terlihat melakukan pertemuan emosional dengan cara saling berpelukan.
Pertemuan tersebut lantas menjadi sorotan publik usai Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka oleh Timsus dalam kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Sebuah dugaan pun menyeruak, yakni Irjen Fadil Imran diduga terlibat dalam skenario kasus pembunuhan berencana yang didalangi oleh Ferdy Sambo.
Dugaan itu pun dilontarkan oleh Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin. Bagaimanapun, skenario pembunuhan Brigadir J itu terjadi di wilayah wewenang Irjen Fadil Imran.
“Fadil itu sudah diduga kuat terlibat (skenario FS) karena itu (pembunuhan Brigadir J terjadi di) wilayah hukumnya,” kata Novel saat dihubungi Pojoksatu.id, Rabu, 7 September 2022.
Novel lantas membandingkan dengan kejadian KM 50, insiden yang menewaskan enam anggota FPI yang terjadi di wilayah Polda Jabar.
Namun, penanganan kasus tersebut malah diambil alih oleh Polda Metro Jaya, yang bukan wewenang wilayahnya, kata Novel.
“Sedangkan bukan wilayah hukumnya saja Irjen Fadil Imron ketika kasus KM 50 yang terjadi di wilayah hukum Jawa Barat, Fadil Imron bisa mengambil tugas yang bukan wewenanganya,” ujarnya.
Novel juga menduga, Kapolres Jaksel yang sudah dicopot dari jabatannya diduga terlebih dulu melaporkan terlebih dulu atas insiden kematian Brigadir Joshua
Sebab tak mungkin anak buah mengambil tindakan sepihak tanpa melapor kepada komandannya Irjen Fadil.
Apalagi kejadian itu terjadi di rumah seorang petinggi Polri sekelas Kadiv Propam.
“Saat tewasnya Brigadir Joshua itu di wilayahnya pasti Kapolres Jaksel akan melaporkan kejadian itu kepada Kapolda. Dan diduga Kapolres ini mendapat arahan oleh Fadil Imran,” tuturnya.