JABAREKSPRES.COM – Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, sabtu 3 September lalu, membuat masyarakat mencari BBM alternatif yang lebih terjangkau dari pada milik Pertamina. Masyarakat kini pilih untuk beralih ke SPBU Vivo dari pada beli pertalite. Pasalnya harganya lebih murah dan disaat pemerintah menaikkan harga BBM, Vivo justru menurunkan harga.
Untuk harga BBM di SPBU Vivo, jenis Revvo 89 yang harga sebelumnya Rp9.290 per liter turun menjadi Rp8.900 per liter
Kemudian, Revvo 92 yang sebelumnya dijual Rp17.250 per liter menjadi Rp15.400 per liter. Lalu, untuk Revvo 95 dari Rp18.250 turun juga menjadi Rp16.100.
Sementara Harga BBM bersubsidi dari Pertamina setelah pengumuman, mengalami lonjakan, yakni harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadri Rp 10.000 per liter, sementara harga Solar Subsidi menjadi Rp 6.800 per liter dari sebelumnya hanya Rp 5.150 per liter.
Tak hanya Pertalite dan Solar Subsidi, harga BBM Pertamax juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Terpantau di sebuah gerai SPBU Vivo, Erwin (48) yang kesaharianya sebagai pengemudi ojek online merasa keberatan dengan naiknya BBM jenis Pertalite Khususnya yang dia pakai setiap hari untuk ngojek.
“Ya mau gimana sudah naik, keputusan udah dibuat pemerintah, tapi ada satu hal yang ingin saya sampaikan naikan tarif dasar ojek online,” ujarnya.
“Pendapatan saya satu hari 150 bersih, saya punya anak 2 yang harus dihidupi. Kalo bensin naik berat sekali ya, semoga pemerintah bisa mengkajinya kembali keputusan sabtu kemarin,” katanya.
Erwin mengatakan dirinya harus memutar otak supaya bisa memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.
“Saya putar otak agar dapur bisa ngebul, saya sekarang beralih ke BBM jenis ViVO harganya lebih murah.” pungkasnya. (dis)