Jabarekspres.com – Jika kamu pernah melihat serial film Doctor Strange: Multiverse of Madness dan Doctor Strange yang pertama. kamu akan melihat bahwa ada teori fisika kuantum dalam film tersebut.
Melansir dari blora.suaramerdeka.com Itulah mengapa teori fisika kuantum dan teori filosofis dari film Doctor Strange sangat erat kaitannya dalam film ini.
Sebelum kita masuk ke pembahasan Doctor Strange, perlu diketahui bahwa teori kuantum dijelaskan dalam film Ant-Man and the Wasp and Avenger End game.
Dalam Film Doctor Strange 1 ia bertemu dengan seorang biksu bernama Ancient One, yang dimana Strange saat itu dengan menyobongkan diri kalo dunia ini hanya berbentuk materi.
“Jangan percaya pada mistik, percaya hanya di dunia ini. Hanya ada materi”.
Setelah Doctor Strange mengatakan ini, The Ancient One segera membuka mata batin Doctor Strange dan memasuki Dunia Quantum.
Teori fisika kuantum juga termasuk teori Laplace, yang muncul dalam serial anime “Seishun Rascal”. Dijelaskan bahwa teori Laplace dapat terjadi karena human error.
Dikutip dari nationalgeographic.grid.id Eksperimen lain juga dirancang pada tahun 1935 itu tentang paradoks kucing Schrodinger, kucing Schrodinger dianggap mati dan hidup dalam waktu yang bersamaan. Eksperimen pikiran itulah yang yang sejak beberapa abad yang lalu telah menginspirasi banyak ilmuwan fisika untuk memikirkannya.
Pada awal abad 20, tepatnya pada tahun 1940, profesor fisika Thomas Khun menjelaskan hal ini: “Teori kuantum tidak dapat menjelaskan realitas apa yang terjadi hari ini”. Hingga teori tersebut membuat teori lain disebut materialism
Konsep Multiverse
Hingga saat ini bagi para ilmuan fisika quantum masih mengembangkan kajian ilmu dunia kuantum ini. Teori-teori baru muncul untuk memecahkan permasalahan dunia kuantum ini.
Fisika kuantum itu adalah hal yang bersifat subatomik atau ukurannya jauh lebih kecil dari atom. Jadi keterkaitan antara kuantum dan multiverse adalah sesuatu yang sama-sama berupa sesuatu yang tidak bisa dilihat secara kasat mata.
Konsep multiverse atau multi-semesta yang kerap disajikan dalam sejumlah karya fiksi ilmiah, diakui keberadaannya oleh komunitas ilmuwan. Namun, sifatnya masih hipotetis lantaran sulit membuktikannya.