JabarEkspres.com, BANDUNG – Sikap dari Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, yang ikut meresmikan Gedung Dakwah Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) ternyata menimbulkan polemik.
Dirinya dianggap telah mencerminkan sikap intoleransi terhadap kelompok Syiah. Peresmian gedung dakwah yang berlokasi di Jalan R.A.A. Martanegara No.30 itu pun disayangkan beberapa pegiat toleransi beragama.
Aktivis dialog lintas agama, Wawan Gunawan menyebut, tindakan yang dilakukan Wali Kota Bandung mesti diklarifikasi.
Pasalnya, apabila benar orang nomor satu di Kota Kembang itu turut melanggengkan intoleransi, maka patut dipertanyakan.
“Klarifikasi dulu. Jadi dia datang ke situ, betul-betul datang yang direncanakan, meresmikan dan menandatangani?” ungkap Wawan pada Jabar Ekspres, Rabu, 31 Agustus 2022, sore.
Dia menuturkan, apabila benar Yana mendukung sikap intoleransi tersebut, maka merupakan kemunduran para pelaku aktivisme toleransi di Kota Bandung.
“Menyayangkan kerja-kerja yang selama ini sudah dibangun jadi bisa mundur lagi,” tuturnya.
Pendiri organisasi kerukunan antarumat beragama di Kota Bandung, Jaringan Kerja Antarumat Beragama (Jakatarub) itu menyebut, saat ini iklim toleransi tengah bagus-bagusnya.
Terlebih di Kota Bandung yang semula berada di urutan ke-75 untuk urusan toleransi umat beragama, kini semakin membaik setelah berada di ranking 35.
“Naik seratus persen. Artinya Bandung lagi baik-baiknya. Tiba-tiba ada peristiwa ini, jelas kemunduran,” jelasnya.
“Sementara kami pendekatan dengan jalur dialog, kalau ANNAS itu, kan, tidak pernah mau dialog. Dari namanya saja sudah anti syiah,” pungkasnya.*** (zar)