Dirinya merinci, hari ini ada 100 KIA Smart yang dicetak untuk tingkat SD, SMP dan SMA yang belum usia 17 tahun.
Untuk mendapatkan KIA Smart itu, sambung dia, sangat mudah. Cukup dengan mengumpulkan Kartu Keluarga (KK) dan akta Kelahiran, sehingga akan terkoneksi dengan aplikasi KIA Smart yang sudah tersedia.
“Ini juga menghindari oknum yang memanfaatkan. Sehingga nanti kedepannya ada pengembangan tracking anak dan anak dalam ancaman ada panic button terkoneksi KPAID dan Kepolisian,” bebernya.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh perusahaan atau pihak swasta untuk mensupport program tersebut, karena nantinya akan terkoneksi dengan 350 ribu anak dan otomatis terkoneksi dengan para orang tuanya.
“KIA SMART memiliki fitur bagus dan ada promo perusahaan, sebaran fasilitas ramah anak di Kota Bogor dan bisa dilihat langsung sebarannya. Kami juga ada program Hotel Restoran Kafe, Mall dan Wisata Edukasi dan tempat umum (Horekamalwae),” sebutnya.
Sementara, Kepala DPPPA Kota Bogor, Iceu Pujiati menerangkan, KIA ini merupakan salah satu indikator pemenuhan hak anak di klaster 1. Anak ini 35 persen dari jumlah penduduk Kota Bogor atau sekitar 350 ribu anak.
Dia mengimbau, KIA ini harus dimiliki oleh setiap anak di Kota Bogor, sebab nantinya anak anak dapat teridentifikasi, sehingga mempermudah dalam pendataan anak anak.
“Ini untuk identitas diri sehingga mempermudah pendataan anak. Jadi ini KIA Smart bisa digunakan berkolaborasi dengan dunia usaha, bisa mendapatkan diskon dan lainnya,” katanya.
Iceu menimbang, fungsi lain dari KIA tersebut adalah selain sebagai identitas, kedepannya pihaknya bersama salah satu perguruan tinggi dan Disdukcapil akan mengupgrade agar bisa mengetahui posisi anak tengah ada dimana dan sedang melakukan apa.
“Selain identitas ada ikhtiar melindungi anak-anak dari segala macam bentuk kekerasan,” tandasnya. (YUD)