JabarEkspres.com – Sebelumnya Polri telah memberikan keterangan bahwa kabar terkait penemuan bunker berisi uang senilai Rp900 miliar di rumah Ferdy Sambo tidaklah benar.
Akan tetapi, belum lama ini justru kabar tersebut kembali menyeruak.
Keterangan Polri itu justru bertentangan dengan informasi yang diterima oleh salah satu pembawa acara di salah satu stasiun televisi swasta, yakni Aiman Witjaksono.
Aiman bahkan menjadi trending topik di media sosial Twitter usai dirinya mengunggah rekaman dirinya di akun Instagram pribadi miliknya.
Rekaman Aiman tersebut diunggah pada Senin 22 Agustus dan kemudian menjadi pembicaraan hangat di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, Aiman berada di kediaman Ferdy Sambo yang berada di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Unggahan tersebut sontak menjadi pembicaraan hangat karena Aiman membocorkan informasi yang ia temukan terkait kabar adanya uang besar di kediaman Ferdy Sambo.
“Saya mendapatkan informasi, bahwa ada uang sangat banyak di rumah Irjen Ferdy Sambo, di kawasan Jl. Bangka, Jakarta Selatan,” kata Aiman, dikutip dari akun pribadi miliknya, Senin 22 Agustus 2022.
Informasi yang diterima Aiman tersebut menyebutkan angka nominal uang yang beragam.
“Ada yang menyebutkan 800 miliar, ada yang menyebutkan 900 miliar, bahkan ada yang menyebutkan 1 triliun rupiah,”
Sebelumnya, Polri menepis kabar penemuan bunker berisi Rp900 miliar di rumah Ferdy Sambo tersebut.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo pada Sabtu, 20 Agustus 2022.
“Berdasarkan informasi dari tim khusus yang melakukan penggeledahan di beberapa tempat Irjen FS (Ferdy Sambo), info soal bunker Rp900 miliar tidaklah benar,” kata Dedi.
Adapun dalam penggeledahan Timsus di rumah Ferdy Sambo, beberapa barang atau benda memang telah disita.
Namun, Dedi mengatakan bahwa apa-apa yang telah disita dari rumah mantan Kadiv Propam itu merupakan barang bukti untuk persidangan nanti.
“Apa saja yang disita itu untuk pembuktian nanti di persidangan. Timsus melakukan penyidikan dengan langkah pro-justitia,” Dedi menambahkan.
Hingga sekarang sudah lima tersangka ditetapkan sebagai orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian Brigadir J.