Jenderal Kopi Nusantara Buwas Dukung Pecinta Kamera Analog di Bandung Bereksplorasi

BANDUNG –  Jenderal Kopi Nusantara Buwas, memberikan dukungannya terhadap para pecinta kamera analog untuk bereksplorasi.  Hal ini karena dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini, tren anak muda di Kota Bandung meminati kamera analog terbilang tinggi.

Penggunaannya pun tidak hanya sekadar untuk kegiatan hobi namun banyak dipakai untuk kepentingan komersil.

Untuk menyalurkan hobi sejumlah fotografer pengguna kamera analog berkumpul dan melakukan beberapa kegiatan mulai dari photo walk, sharing session, mini exhibition, hingga menggelar photo competition.

Pemilik Jenderal Kopi Nusantara Buwas, FX Edbert Luhur mengatakan, pihaknya terus mendukung kegiatan komunitas di Kota Bandung dan sekitarnya. Salah satunya adalah komunitas analog friendship dengan menggandeng Circa Lab.

“Kami memang sengaja menggandeng para pencinta foto analog sekaligus untuk melakukan kegiatan foto-foto di kafe ini dan menggelar kompetisi foto,” ujarnya akhir pekan lalu di Bandung.

Pemenang kompetisi foto, karyanya juga akan dipamerkan selama seminggu di Kafe Jenderal Kopi Nusantara Buwas.

“Nantinya foto-foto akan dilelang dan seluruh dananya akan disalurkan ke panti jompo,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu pengurus komunitas kamera analog, analog friendship Faris Muhammad mengatakan tren anak muda meminati kamera analog terjadi kurun waktu lima tahun terakhir. Tren tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga di luar negeri.

“Antusias audience (anak muda) Bandung ini punya audience cukup banyak dan luas terutama dari teman-teman yang terjun ke hobi ini,” ujarnya.

Sejak berdiri Desember tahun 2021, ia mengatakan jumlah anggota mencapai 200 orang. Kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan seperti Foto Walk dan kegiatan lainnya bekerja sama dengan instansi dan lembaga.

“Yang pasti tren ini gak cuma di Indonesia mulai naik lima tahun terakhir,” katanya.

Lebih lanjut, Ia mengatakan analog friendship merupakan komunitas terbesar untuk di Kota Bandung dan sekitarnya.

“Anak muda yang ingin bergabung dengan komunitas tidak perlu khawatir meski belum mengetahui banyak hal. Sebab ia bersama-sama rekan lainnya akan banyak melakukan sharing dan diskusi,” beber Faris.

Selama menggunakan kamera analog, Faris menyebut banyak keterbatasan namun kondisi tersebut menjadi pemicu untuk lebih kreatif dan berimprovisasi serta tantangan. Selain itu proses menggunakan kamera analog dari awal hingga akhir membuat pengguna banyak belajar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan