“Diduga almarhum ini memberitahu, Bapak pergi kesana, makanya tidak pulang. Disebut salah satu tempat dengan si nona atau siapalah, si cantik. Maka ketika mereka berangkat tanggal 2 (Juli 2022) bersama-sama ke Magelang, di Magelang itu diduga ada pertengkaran antara si Bapak dengan si Ibu, sehingga terjadilah nangis-nangis itu (Putri Candrawathi).
“Akibatnya, ada lagi ancaman kepada dia (Brigadir J), tetapi dari para ajudan, gara-gara ini (Almarhum Brigadir J), Ibu jadi sakit. Kemudian si Bapak ini (Ferdy Sambo) duluan pulang, diduga untuk mempersiapkan (rencana pembunuhan Brigadir J),” beber Kamaruddin.
Ferdy Sambo memberikan pengakuan yang berbeda
Sementara itu, hal berbeda disampaikan Irjen Ferdy Sambo melalui kuasa hukumnya, Arman Hanis. Ketika itu Arman saat berada di rumah pribadi Sambo, Jalan Saguling III, Jakarta Selatan, Kamis (11/8).
Menurut Arman, kliennya melakukan pembunuhan karena untuk melindungi marwah keluarganya.
Ferdy Sambo mengakui telah merekayasa kasus kematian Brigadir J. Atas perbuatannya, Sambo menyampaikan permohonan maaf.
Sambo menyampaikan permohonan maaf ke institusi Polri, termasuk ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kata Sambo, perbuatan yang dilakukannya demi menjaga dan melindungi marwah keluarganya.
Begini pernyataan lengkap Ferdy Sambo:
Izinkan saya sebagai manusia yang tidak lepas dari kekhilafan secara tulus meminta maaf dan memohon maaf sebesar-besarnya, khususnya kepada rekan sejawat Polri beserta keluarga serta masyarakat luas yang terdampak akibat perbuatan saya yang memberikan informasi yang tidak benar serta memicu polemik dalam pusaran kasus Duren Tiga yang menimpa saya dan keluarga.
Saya akan patuh pada setiap proses hukum saat ini yang sedang berjalan dan nantinya di pengadilan akan saya pertanggungjawabkan.
Saya adalah kepala keluarga dan murni niat saya untuk menjaga dan melindungi marwah dan kehormatan keluarga yang sangat saya cintai.
Kepada institusi yang saya banggakan, Polri, dan khususnya kepada bapak Kapolri yang sangat saya hormati, saya memohon maaf dan secara khusus kepada sejawat Polri yang memperoleh dampak langsung dari kasus ini saya memohon maaf. Sekali lagi saya memohon maaf akibat timbulnya beragam penafsiran serta penyampaian informasi yang tidak jujur dan mencederai kepercayaan publik kepada institusi Polri.