Jabarekspres.com- Hari kemerdekaan Indonesia akan segera kita hadapi. Untuk menambah rasa syukur dan mengerti arti kemerdekaan itu sendiri, berikut adalah khutbah jumat yang mengangkat tema tentang kemerdekaan.
Negara Indonesia sendiri sudah merdeka 77 tahun yang lalu. Lalu apakah kita mengerti apa makna dari arti dari merdeka?
Nah, contoh khutbah jumat di bawah ini mengangkat tema makna dari merdeka yang dikutip dari laman ngaji.id.
Bagi Anda yang akan menjadi khotib jumat, berikut adalah contoh khurbah Jumat mengenai makna kemerdekaan.
Khutbah Jumat Pertama
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه، وحبيبه وخليله، صلوات ربي وسلامه وبركاته عليه، وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين
اما بعد
فيا عباد الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله
Jamaah khutbah Jumat rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan ketakwaan yang sebenar-benarnya. Yaitu dengan mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan RasulNya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Serta menjauhi apa yang dilarang oleh Allah ‘Azza wa Jalla dan oleh RasulNya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Jamaah khutbah Jumat rahimakumullah,
Pada hari ini Jum’at adalah hari yang istimewa dan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Menilik peristiwa sejarah Indonesia 77 tahun yang lalu dalam kalender Hijriyah. Kita dapatkan bahwa pada hari Jumat 9 Ramadhan 1364 Hijriyah Ir. Soekarno membacakan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Tentu ini adalah anugerah yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Proklamasi kemerdekaan di hari yang paling mulia dan di bulan yang paling mulia. Kemerdekaan adalah cita-cita setiap warga negara di manapun berada. Sebagai seorang hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemerdekaan bukanlah semata terbebas dari penjajahan bangsa lain. Akan tetapi yang jauh lebih utama dari itu adalah manakala seorang hamba bisa terbebas dari segala hal yang menghalanginya dari beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Terbebas dari segala sesuatu yang menjauhkannya dari surga Allah Subhanahu wa Ta’ala karena maksud dan tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat[51]: 56)