JabarEkspres.com, BANDUNG – Organisasi Bobotoh (pendukung) Persib Bandung, Viking Persib Club (VPC) menyampaikan bahwa aksi besar-besaran tengah dipersiapkan pada Rabu (10/8) di depan kantor manajemen Persib, Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung.
Aksi itu dilakukan lantaran performa Si Maung Bandung yang belum juga membaik semenjak tiga pertandingan lanjutan Liga 1 2022/2023. Pangeran Biru menelan kekalahan sebanyak dua kali. Bahkan kini terjun bebas di papan bawah. Lantas hasil tersebut membuat Bobotoh geram.
Berdasarkan surat yang diterima Jabar Ekspres dari VPC, surat bernomor 003/SP/VPC/aksi.RO/VIII/2022, Bobotoh menuntut Robert Rene Alberts keluar dari jajaran kepelatihan dan meminta perbaikan atau fleksibilitas sistem ticketing.
Surat yang ditandatangani oleh ketua VPC Yoedi Baduy dan koordinator lapangan Donny Soedarsono ini berencana untuk menggelar aksi unjuk rasa di Graha Persib, Jalan Sulanjana No. 17, Kota Bandung pada Rabu (10/8/2022) mendatang.
Humas VPC, Hendri Darmawan, menyebut bahwa minimal sebanyak lima ribu Bobotoh dari berbagai distrik ditargetkan bakal bergabung dalam aksi tersebut: menggeruduk Graha Persib.
“Sampai Magrib tadi, berdasarkan data yang terkumpul, sudah ada lima ratus lebih Bobotoh yang turun,” ungkap Hendra saat dihubungi Jabar Ekspres, Senin (8/8) malam.
Dia menambahkan, terdapat dua tuntutan yang didesak VPC kepada manajemen Persib Bandung: Pertama, pelatih Robert Renne Alberts dipecat; kedua, masalah ticketing harus dibenahi, perihal kemudahan Bobotoh dari luar daerah mendapatkan akses tiket.
Juru bicara VPC ini menegaskan, pada Rabu (10/8) itu juga, Robert Alberts mesti mengundurkan diri dari kursi kepelatihan. “Enggak ada audiensi. Cukup. Cukup pada hari itu juga, Robert harus diganti.”
Persib, kata Hendri, adalah klub besar. Meskipun baru awal liga, tidak pantas klub besar ini berada di zona degradasi. Jadi, menurutnya, apabila hasil evaluasi manajemen yakni tidak menurunkan pelatih, Bobotoh bakal bertahan di Graha Persib.
“Robert ini, kan, sudah beberapa tahun di Persib. Namun, ketika kalah, dia selalu memberikan alasan. Kemarin, alasannya karena bermain malam, tetapi kemarin bermain sore, hasilnya pun memalukan,” tegasnya.
“Jadi, enggak ada daya tawar. Kami sudah muak, sudah bosan. Kemarin gagal di Piala Presiden, alasannya fokus di liga. Kan, target kami ini kan, menjadi juara 1 di Liga Indonesia,” imbuh Ibra, sapaan akrabnya.