JabarEkspres.com – Kerusakan alam sudah di depan mata. Dampaknya sudah terasa dan dekat. Percaya atau tidak, suka atau tidak, kerusakan alam itu disebabkan oleh aktivitas manusia. Contoh, manusia membutuhkan makanan dan minuman, namun pemeroleh makanan dan minuman itu juga berperan dalam kerusakan planet Bumi. Berikut ini merupakan enam daftar makanan dan minuman yang berperan dalam kerusakan alam.
Belum lama ini sebuah organisasi di Amerika Serikat yang berdedikasi pada lingkungan, Klub Sierra, merilis daftar makanan dan minuman yang ternyata menjadi salah satu penyebab kerusakan alam.
Dengan merilis daftar makanan dan minuman ini, Klub Sierra ingin kita lebih memperhatikan pola konsumsi atau gaya hidup kita agar tidak memperparah kerusakan alam.
Melansir Tree Hugger, berikut ini merupakan enam daftar makanan dan minuman yang berperan dalam kerusakan alam.
Daging sapi olahan
Untuk memberi makan sapi, produsen daging sapi olahan menebang hutan untuk membuka ladang jagung yang digunakan untuk memberi makan sapi.
Selain itu pestisida yang digunakan juga mencemarkan sumber air di sekitar ladang.
Tuna sirip biru
Tuna sirip biru kini menjadi spesies langka berkat kepopulerannya di restoran sushi. Kritikus makanan Jonathan Gold mengatakan “Orang-orang harus berhenti makan tuna sirip biru, titik. Jika kita terus memakannya, maka dalam beberapa tahun ke depan tidak akan ada lagi tuna sirip biru untuk dimakan”.
Jagung hasil rekayasa genetika
Dalam proses pembuatan Jagung hasil rekayasa genetika entah sudah berapa banyak habitat yang hancur, hutan yang ditebang dan tercemarnya air dan udara bumi ini.
Kopi
Banyak petani yang menebang pohon dan merusak habitat burung hanya untuk membuka lahankebun kopi.
Minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawit adalah penyebab utama terjadinya kerusakan hutan tropis, menyebabkan 8 juta hektar hutan Indonesia dan Malaysia digunduli dan dibakar hanya untuk membuka ladang kelapa sawit.
Kopi Mentega
Kopi adalah salah satu minuman paling nikmat di dunia. Mau pagi, siang atau bahkan malam, sulit bagi Sebagian orang untuk menolak ‘godaannya’.