Jokosp Sp
MemBULLY. Kok masih ada ya sekelas orang – orang yang berpendidikan tinggi, dan punya gelar sarjana ? Kalau dilakukan anak – anak SD, SMP, atau SMA mungkin pantaslah. Artinya pendidikan yang semakin tinggi, tidak menjamin dan memperlihatkan budi pekertinya jadi lebih baik. Saya melihat sisi sifat irinya yang lebih ditonjolkan. Tidak dibarengi dengan penciptaan sejarah, misal penemuan anti virus dan lain sebagainya. Seorang Inovator memang cenderung cuek. Yang penting karya inovasinya berhasil diciptakan itu merupakan kebahagiaan yang luar biasa. Saya pernah merasakan puncak kebanggaan ketika bisa menciptakan beberapa Inovasi : 1. Penggunaan Oli Bekas untuk campuran Blasting pengganti solar ( efisiensi ) 2. Pengukuran dan Penghitungan Volume Solar dalam suhu 15 derajad celcius ( ini dijadikan acuan pembelian solar ke Pertamina, bukan penerimaan dari Pertamina di suhu obserb/ suhu lingkungan ) 3. Pembuatan Bio Solar dari pemanfaatan Minyak Bekas ( Minyak Jelantah ) 4. Black Emultion – Pembuatan Emultion Bahan Blasting dari Oli Bekas 5. Mr CLEAN – Pembuatan Sistem Filtrasi Engine UERO4 terhadap pemakaian Solar B20. Dan masih banyak lagi yang sampai saat ini Inovasi tersebut masih dipakai oleh perusahaan. Satu itu banyak. Tiga sisi mata uang : satu sisi gambar, satu sisi angka dan satu sisi lainnya. Ini berhubungan dengan cara pandang. Jangan cuma dari satu sisi saja, masih ada sisi – sisi yang lain yang lebih baik dan bermanfaat. Semangat terus berinovasi drh Indro…..
Jimmy Marta
Ada 3 pola didik yg kt lihat dilakukan orang tua terhadap anak. 1. Pola kasih sayang penuh perhatian. Ini orang tuanya pastinya penyabar dan telaten. Hubungan anak-ortu dekat. Gk berhubungan lurus dg tingkat ekonomi. Yg biasa2 saja juga bisa. Keluarga damai sentosa. Anak bisa sukses jadi apa saja. 2. Pola disiplin. Ini terkesan keras dlm mendidik. Banyakan orang tuanya eks atlet. Dan militer atau polisi. Semua serba teratur. Jam belajar, bermain, waktu makan dan kegiatan lain harus sesuai aturan. Umumnya anak mengikuti bakat ortu nya. 3. Pola didik ilmiah. Ini umumnya kedua ortu nya intelek. Berpendidikan esdua sampai profesor. Dari kecil anak sudah dikenalkan dg buku. Juga disiplin. Seperti juga ortunya, gk punya waktu hura2. Disini anak sepertinya ‘dibentuk’. Bukan jadi apa saja. Pola mana yg terbaik..? Mana yg paling berhasil..? Tidak ada yg menyebut pola satu lebih baik dari lainnya. Begitupun tingkat keberhasilannya. Semua bisa sukses. Pakai pola mana tergantung anda mau spt apa anak anda. Atau tanpa pola2an. Itupun ada yg berhasil. Yg kata tukul wong ndeso juga banyak jadi orang. Yg jelas ada perlakuan yg baik. Semoga kita semua mendapat yg terbaik