Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan salah satu dampak kurangnya peran keluarga adalah menurunnya jaminan pemenuhan gizi anak, yang akhirnya berujung pada penambahan kasus stunting. Ema menuturkan, Pemerintah Kota Bandung terus mendorong peran keluarga melalui intervensi sesuai kewenangannya.
“Meski angka stunting di Kota Bandung mengalami penurunan pada tahun 2021 yaitu 1,34 persen dibanding tahun 2020 atau berkurang 9.567 menjadi 7.568 balita. Persoalan ini harus menjadi perhatian serius pada keluarga karena menyangkut masa depan,” ujarnya.
“Pencegahan stunting melalui penguatan keluarga bukan hanya kuantitatif saja, tetapi juga target kualitatif. Yakni memelihara budaya gotong royong dalam mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera,” kata Ema.
