Penggemar Anime? Ini Hukum Menggambar Anime Menurut Hadis

Cemas dengan apa yang penulis temukan, penulis memutuskan untuk mengkaji hadis-hadis lain yang masih berkaitan dengan hadis tersebut, berharap menemukan kejelasan rinci nan kontekstual. Hadis-hadis terkait dengan hukum menggambar umumnya diklasifikasikan ke dalam kategori ‘hadis tashwir’. Tashwir sendiri berasal dari kata shawwara (menyerupakan) dan berarti proses dari penyerupaan. (Luwis Ma’luf, Kamus al-Munjid, hal. 339-440).

Ada banyak versi hadis shahih lainnya yang menjelaskan tentang tashwir, namun penulis hanya akan memilih beberapa riwayat yang kiranya dapat mewakili semuanya. Pertama, hadis yang diriwayatkan Al Qasim bin Muhammad dari ‘Aisyah r.a.:

“Dirinya (‘Aisyah) pernah membeli numruqah (bantal untuk duduk) yang ada gambarnya. Nabi Saw. pun berdiri di depan pintu dan tidak masuk ke dalam rumah. Seolah-olah melihat kemarahan di wajah beliau, ‘Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, aku bertobat kepada Allah dan Rasul-Nya, sebenarnya dosa apa yang telah aku perbuat?” beliau bersabda, “Ada apa dengan bantal ini?” dia menjawab, “Aku telah membelinya agar Anda duduk di atasnya atau Anda jadikan sebagai bantal.” Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya orang yang menggambar gambar ini akan disiksa pada hari kiamat. Dikatakan kepada mereka; ‘Hidupkan yang telah kalian buat’.” Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang ada gambarnya.” (HR. Bukhari: 5504)

Kedua, hadis yang diriwayatkan ‘Aisyah r.a. ketika Nabi Saw. mendengar Ummu Habibah dan Ummu Salamah menyebutkan gereja yang mereka lihat di Ethiopia yang di dalamnya terdapat gambar-gambar:

“Maka Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya mereka itu apabila ada seorang laM. Maulana Iqbal Firdaus Arrasyidki-laki shalih di antara mereka lalu dia meninggal, maka mereka membangun di atas kuburannya sebuah masjid, dan mereka menggambar (membuat patung) laki-laki tersebut. Mereka itu adalah sejelek-jeleknya makhluk di sisi Allah pada hari kiamat.” (HR. Muslim: 822)

Ketiga, hadis qudsi yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a.: “Aku mendengar Nabi Saw. bersabda, “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Siapa yang lebih zalim daripada orang yang mencipta seperti ciptaan-Ku, hendaklah ia cipta biji sawi, atau biji tepung, atau biji gandum!” (HR. Bukhari: 7004)

Tinggalkan Balasan