JAKARTA – Eks Kabareskrim Komnjen Pol (Purn) Susno Duadji menyinggung lokasi Irjen Ferdy Sambo lakukan test PCR saat terjadi baku tembak Brigadir J.
Kejadian baku tembak sesama polisi tersebut, Irjen Pol. Ferdy Sambo sedang tidak berada di rumah, melainkan dirinya mengaku sedang melakuan Tes PCR. Ketika mantan Kadiv Propam tersebut kembali, Brigadir J sudah tewas tertembak.
Menurut Susno Duadji, kasus baku tembak sesama polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo merupakan hal yang mudah diungkapkan.
Pernyataan ini diungkapkan Susno Duadji saaat berbincang di YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC) yang diunggah pada 22 Juli 2022.
“Yang sulit itu nemu jenazah yang hanyut di sungai, pertama kita mengidentifikasi siapa jenazah ini, kedua kita harus bertanya meninggalnya ini karena apa,” ujar Susno Duadji, dilansir dari YouTube Indonesia Lawyers Club, dilansir pada Minggu (24/7).
Kasus Brigadir J ini sudah terlihat jelas, TKP, barang bukti, pelaku penembakan hingga penyebab insiden tersebut terjadi. Namun ada satu syarat agar kasus ini bisa terungkap dengan jelas.
Ia meneruskan, Syarat tersebut yakni pihak kepolisian harus menyita ponsel sejumlah orang yang ada di TKP.
Tujuannya adalah untuk mengetahui pembicaraan, kiriman gambar hingga video dan lainnya
“Timbul pertanyaan kalau itu hilang, kan Polri tidak menyerah kan ada provider, minta kepada provider karena ini kasus kriminal pasti provider akan berikan kok, akan terlacak semua,” ujar Susno Duadji, dilansir dari YouTube Indonsia Lawyers Club.
“Dari handhone juga bisa diketahui posisi masing-masing pemegang telepon pada jam itu,” sambungnya.
Susno Duadji kemudian menyinggung lokasi tes PCR yang kabarnya Irjen Pol Ferdy Sambo sedang berada di sana saat pertistiwa berlangsung.
“Jadi dengan handphone bisa terjawab posisi, antara tempat PCR dengan lokasi itu bisa ketahuan,” ujarnya.
“Kenapa bisa ketahuan? pasti bts disana ‘bts itu tiang tinggi’ bisa tunjukin itu di mana kita,” sambungnya.
Di sisi lain, Susno Duadji sebelumnya juga sempat meminta agar dokter forensik yang memeriksa Brigadir J dinonaktifkan.
Menurut Susno Duadji, ada sejumlah kejanggalan yang dia lihat pada kasus ini.