rihlatul ulfa
bisnis selalu saja berbanding lurus dengan sebuah ketakutan. dan penyakit sebagai pemicunya.. 8 juta untuk sekali tes,mending berfikir hidup dan mati sudah di tentukan oleh Allah, jadi uang 8 jutanya mending buat liburan hehe dari pada tetep tes 8 juta tapi tetep saja mati,yang rugi sudah pasti anda,yang untung dan bisa liburan sana sini ya cuma mereka para pembisnis itu wkwkwk
Liam Then
Saya waktu itu minta sinovac malah dikasih pfizer . Biar bisa kemana saja katanya. Karena ada negara yang tidak mengakui vaksin sinovac. Ya sudahlah, nrimo dan mangut-mangut aja. Terlanjur dikira mampu keluar negeri. Bersyukur berarti potongan muka ada. Kwkwkwkkw.
Jimmy Marta
Antibody dari vaksin sinovac tetap bisa mengatasinya, kata pakdhe indro. Saya dan banyak yg lain cukup gembira. Saat ada “perintah” wajib vaksinasi, kita tidak bisa memilih. Hanya sinovac yg tersedia. Merek lain, pfizer, astrazeneka, johnson n johnson itu hanya untuk kalangan terbatas. Entah termakan pendapat atau promosi, waktu itu ada opini sinovac itu paling rendah efikasinya (Ini kebenaran apa bukan..?) Hingga banyak teman2 saat vaksinasi wajib itu bertanya ke tim apakah ada vaksin lain. Ternyata gk ada pilihan, ya sudah.. pasrah. Ternyata oh ternyata (gile pake gaya media berita bohongan) merek2 lain itu gk semua dapat menangkal covid dg varian2 baru nya. Disebut sin**** lah (sengaja di samarkan biar gk terkesan promosikan, anggap sj anda belum tahu..haha) yg paling mudah mengenal varian baru itu. Pasrah terkadang juga berkah. Yg penting imun meningka
Agus Suryono
“BISNIS VIRUS”.. Tahun 80an, suatu saat istri saya harus ikut training terkait komputer di ITB. Dan suatu saat saya harus mengantar istri ke rumah salah seorang trainer yang kebetulan juga dosen ITB. Orangnya masih muda. Gondrong. Hidup di kos-kosan. “Lagi ngapain Mas..?” saya tanya blio. “Lagi bikin virus..” “Hah..??!!” “Iya pak. Ini bikin virus, sekaligus bikin anti virus. Dijual ke perusahaan anti virus..” “Wah, penghasilan sampingan ya..” “Tidak pak. Hanya untuk bangga-banggaa. Sekaligus proses belajar..” Gak tahu kalau BISNIS VAKSIN, lika-liku (laki-laki) nya bagaimana. Mestinya beda. Karena beda JENIS virusnya. @virus komputer vs virus manusia..