BANDUNG – Akhlakul karimah menjadi tema utama Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMPN 27 Kota Bandung.
Kepala SMPN 27 Kota Bandung Nita Hidawati K S Pd MM Pd mengatakan, pihaknya sengaja mengusung tema utama akhlakul karimah dalam MPLS itu lantaran sekolah yang ia pimpin memiliki karakter Sekolah Titip Pusat Religius.
Siswa baru kata dia, mulai diperkenalkan mengenai kebiasaan-kebiasaan sekolah yang sudah berlangsung cukup lama.
“Jadi pagi-pagi mereka kami ajak untuk mengaji, membaca Asmaul Husna, salat duha, belajar salat gaib secara bersama-sama. Kami gelar salat gaib khusunya untuk para jemaah haji yang meninggal dunia di Makkah,” ujar Nita, kepada Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Jumat (22/7).
Dikatakan, pembiasaan-pembiasaan tersebut diperkenalkan terhadap siswa baru guna melatih kedisiplinan para siswa. Sementara untuk siswa non muslim juga disediakan kegiatan religius dengan pembimbing yang berbeda.
“Dan dari itu semua adalah untuk membentuk akhlak anak. Jadi kami arahkan pada dimensi-dimensi religius karena tujuan manusia itu akhlak yang baik,” terangnya.
Tak hanya itu, lebih jauh perempuan berkerudung ini menjelaskan, MPLS SMPN 27 juga menggali potensi dan bakat siswa baru. Dalam hal ini, pihak sekolah kata Nita, memperkenalkan siswa, cara proses belajar mengajar di sekolah. Termasuk memperkenalkan kegiatan ekstrakurikuler siswa SMPN 27.
“Tentunya cara belajar di SD dengan SMP berbeda. Maka kami gali potensinya, kami lihat minat dan bakatnya. itu kita sjuga memperkenakan esktrakurikuler dan apa saja yg ada di sekolah.
Nita menambahkan, MPLS SMLN 27 berlangsung sejak Senin (18/7) lalu dan berakhir Jumat (22/7) hari ini.
“Saya berharap paling tidak mereka terbekali dengan hal-hal positif dan semoga menjadi anak-anak yang saleh dan salehah, berbakti kepada orang tua dan berguna bagi bangsa dan negara,” harapnya.
Di sisi lain, Nita juga mengungkapkan kondisi sekolah saat ini. Sekolah tersebut kata dia, masih membutuhkan beberapa fasilitas penunjang.
“Sekolah kami membutuhkan perbaikan lapangan sekolah yang saat ini belum menjadi lapangan yang presentatif. Selain itu saya berharap dukungan orang tua siswa, ada penutup area upacara dan tempat salat duha itu dengan dibangun Kanopi untuk menghindari air hujan,” pungkasnya. (tur)