SMAN 2 Kota Cimahi Pastikan Tak Ada Perundungan

”Kegiatan ini kami buka secara simbolis di sini (SMKN 3). Sementara untuk sekolah lain mengikuti pembukaan serentak secara online,” terangnya.

Dedi memastikan, untuk MPLS tidak ada tugas atau hal-hal aneh yang diberikan kepada siswa baru.

Hal tersebut dilakuka, selain agar tidak membebani siswa, juga sebagai upaya mencegah terjadinya perundungan.

Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya bullying, pihaknya dan pihak sekolah bakal melakukan pengawasan MPLS secara ketat.

”Bukan hanya kami (disdik dan sekolah) tapi ada juga komite sekolah dan para orang tua (ikut mengawasi). Jadi insyaallah gak ada (tindakan bullying pada siswa baru),” terangnya.

Dedi menjelaskan, secara teknis MPLS adalah kegiatan yang lebih fokus pada bagaimana mengarahkan peserta didik untuk lebih mengenal wawasan kebangsaan dan juga pendidikan karakter.

”Intinya, PLS bertujuan mengenali potensi diri siswa baru, membantu beradaptasi dengan lingkungan sekolah, menumbuhkan motivasi, mengembangkan interaksi positif antarsiswa, dan warga sekolah serta menumbuhkan perilaku positif, seperti kejujuran, kemandirian, dan saling menghargai,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Forum OSIS Jawa Barat, Sabrina Kalista mengatakan, pada MPLS ini pihaknya bakal berupaya memberi bimbingang kepada para siswa baru.

”Tentu kami ingin memberikan kontribusi yang besar terutama pada adik-adik yang baru memasuki kelas 10 (1 SMA/SMK),” katanya.

Menurutnya, apa yang akan diberikan dalam MPLS adalah bimbingan yang sesuai dengan arahan dari disdik.

Dimana dalam pelaksanaanya tidak diperkenankan melakukan tindakan perundungan (kekerasan).

”Memang di tahun-tahun sebelumnya itu ada tindakan perundungan seperti, memarahi (siswa baru) dan segala macam. Jadi untuk di tahun ini, tentunya kami ingin lebih mengenal adik-adik kami,” pungkasnya. (san/ziz)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan