JABAREKSPRES.COM – Kasus penembakan yang terjadi dirumah Kadiv Propam Polri beberapa waktu lalu dengan korban tewas Brigadir J, menyeret beberapa nama yang kini menjadi viral. Salah satunya nama polwan cantik AKP Rita Yuliana.
Kemunculan nama AKP Rita Yuliana menjadi tanda tanya besar bagi publik, yang ingin tahu keterlibatannya dalam kasus tersebut.
Insiden penembakan tersebut melibatkan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E dengan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Bharada E sebagai eksekutor yang tidak mendapat luka sama sekali dalam adu tembak tersebut.
Sementara Brigadir J mengalami 7 luka di tubuhnya, padahal peluru yang ditembakan Bharada E hanya lima tembakan. Brigadir J akhirnya tewas bersimbah darah.
Menurut keterangan polisi, di rumah itu bukan hanya mereka yang bertugas dengan istri Irjen Ferdy Sambo. Dikatakan Ada beberapa orang lainnya yang menyaksikan insiden tersebut.
Apakah Rita juga berada di lokasi saat penembakan?
Belum ada keterangan resmi yang menyebutkan indikasi tersebut. Namun, nama Rita tiba-tiba kembali jadi perbincangan di media sosial.
AKP Rita Yuliana sendiri merupakan alumni Akpol 2013, sebelum kembali bertugas di Polda Metro Jaya, Rita sempat diangkat menjadi Kasat Lantas Polres Lombok Timur, AKP Rita Yuliana
Polwan yang mahir bahasa Mandarin ini jadi favorit di media sosial karena sering mengunggah foto wajahnya.
Antara lain di Instagram. Tak lama setelah kembali bertugas di Polda Metro Jaya, Rita membagikan foto cantiknya dengan kaus hitam di depan cermin
Rita dimutasi ke Polda Metro Jaya pada 24 Desember 2021 melalui Surat Telegram Kapolri dengan Nomor: ST/2604/XII/KEP.2021.
Selama berkarier, Rita menorehkan prestasi yang membanggakan. Salah satunya yakni pada tahun 2018 silam ketika menjadi satu-satunya perwakilan polisi Indonesia yang mendapatkan beasiswa International Law Enforcement Liaison Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU) Kota Beijing di Negara Republik Rakyat Cina.
Program tersebut merupakan spesialis bahasa Mandarin yang diikuti kurang lebih 33 negara dari tiga benua yakni Eropa, Asia serta Afrika.
Di sana AKP Rita mendapatkan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) dalam ujian standardisasi kemahiran berbahasa Mandarin bagi penutur asing yang hanya ditargetkan mencapai HSK level 3. Namun, dia justru mendapatkan HSK level 4 yang melebihi target. Mengutip inews.com, selama berdinas di Polda NTB, AKP Rita tercatat sempat bertugas di Subdit IV Dit Reskrimum Polda NTB. Di sana dia berhasil mengungkap kasus striptis Metzo di kawasan pariwisata Sengigi.