JABAREKSPRES – Sejak dahulu, begadang sudah dicap sebagai kebiasaan buruk yang kerap dilakukan manusia.
Menghabisakan waktu untuk tetap terjaga di saat jam tidur, dan tidur saat jam orang beraktifitas adalah hal yang dikaitkan dengan kebiasaan begadang.
Oleh ahli, kebiasaan begadang ini lalu dikaitkan dengan potensi orang mengalami diabetes di kemudian hari.
Menariknya, efek begadang terhadap potensi diabetes ini hanya ditemukan pada kaum pria saja dan tidak ditemukan terjadi pada kaum wanita, lantaran tidak memberi efek apapun terhadap fungsi pankreas mereka dalam memproduksi insulin.
Temuan ini dirilis para ahli dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, via Medical News Today.
Akibat dari kebiasaan begadang ini, terciptalah kondisi bernama diabetes tipe 2 atau yang disebut sebagai diabetes melitus.
Mereka yang diabetes melitus kehilangan fungsi organ tubuhnya, dalam hal ini pancreas, dalam memproduksi insulin yang dibutuhkan tubuh untuk mengkonversi gula menjadi energi.
Untuk mencapai kesimpulannya, para ahli melibatkan sekitar lebih dari 700 orang, terdiri dari pria dan wanita sehat dari negara-negara Eropa, dengan rentang usia antara 30-60 dari 19 negara.
Dari situ ditemukan bahwa mereka yang tidur kurang dari 7 jam setaip makamnya, memiliki catatan metabolism tubuh yang buruk, yang efeknya kepada kandungan gula dalam darah.
Akibatnya menurut studi itu, pria dengan kebiasaan begadang, bisa dikaitkan dengan potensi terkena diabetes di kemudian hari.
Kaitan antara Kebiasaan Begadang dengan Penyakit jantung
Menurut National Sleep Foundation, jam tidur normal bagi orang dewasa adalah sekitar 7 hingga 9 jam setiap malam untuk mengistirahatkan tubuh secara maksimal.
Sementara para ahli yang merilis studi mereka pada jurnal Hypertension, menemukan adanya peningkatan tekanan darah dan penurunan aktifitas saraf simpatik.
Pada studi lain yang dirilis ahli pada jurnal Progressive Cardiovascular Disease, menunjukan bahwa tidak hanya mempengaruhi tekanan darah, kekurangan tidur juga menyebabkan beberapa masalah kesehatan lainnya.
Masalah kesehatan yang dimaksudkan adalah seperti inflamasi, perubahan autonomic tone dan hormon yang diketahui berkontribusi pada terbentuknya penyakit kardiovaskuler, khususnya penyumbatan pembuluh darah arteri.