Usai Bertemu Jokowi, Putin Tetap Berambisi Kuasai Ukraina

Komentar Haines muncul setelah pertemuan puncak para pemimpin NATO pada hari Rabu mencap Rusia sebagai ‘ancaman langsung’ paling banyak terhadap keamanan aliansi dan bersumpah untuk memodernisasi pasukan Kyiv.

Ukraina, Amerika Serikat dan negara-negara lain mengatakan Rusia melakukan perang agresi yang tidak dapat dibenarkan.

Diberitakan, dalam pertemuan Jokowi dan Putin di Moskow, kedua pemimpin negara itu berdialog tentang dampak perang Rusia dan Ukraina terhadap pasokan pangan dan pupuk ke negara-negara berkembang.

Presiden Jokowi meminta jaminan perlindungan pasokan pangan dari Rusia dan Ukraina. Putin menyanggupi itu,

“Saya sangat menghargai Presiden Putin, yang telah mengatakan akan memberikan jaminan keamanan untuk pasokan makanan dan pupuk dari Ukraina dan Rusia, ini adalah kabar baik,” kata Jokowi dalam konferensi pers bersama dengan Putin.

Jokowi mendukung upaya PBB untuk mengintegrasikan kembali produk makanan dan pupuk dari Ukraina dan Rusia ke dalam rantai pasokan global, termasuk dengan rencana untuk membuka rute Laut Hitam untuk ekspor biji-bijian Ukraina.

PBB dilaporkan telah melakukan pembicaraan dengan kedua negara serta Turki untuk rencana khusus ini.

Presiden Jokowi menyambut baik Putin yang akan membuka jalur laut ekspor serta akan memberikan jaminan kemanan pasokan untuk Indonesia.

“Makanan dan pupuk adalah masalah kemanusiaan, dan ratusan juta orang telah terkena dampak gangguan rantai pasokan makanan dan pupuk – terutama di negara berkembang,” kata Jokowi.

Presiden juga Jokowi menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antara Rusia dan Ukraina.

“Saya telah menyampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin tersebut,” ujarnya. (fin-red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan