Jabarekspres.com – Polisi mengamankan dua orang pria Muslim di kota Udaipur, India di negara bagian barat Rajasthan karena diduga memenggal seorang penjahit Hindu.
Diduga kuat kedua pelaku melakukan aksi keji itu lantaran tak terima sang penjahit menunjukkan dukungannya secara online untuk seorang mantan pejabat partai yang berkuasa dan pernah menghina Nabi Muhammad SAW.
Layanan internet seluler dan pertemuan besar tetap dibatasi di Udaipur sehari setelah pembunuhan Kanhaiya Lal pada Rabu, (29/6/2022).
Melansir Al Jazeera, Lal ditikam beberapa kali di dalam toko jahitnya oleh dua pria yang menggunakan golok yang juga merekam serangan itu pada Selasa, (28/6/2022)
Kedua pelaku telah menuduh Lal melakukan penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW dalam video tersebut.
Kedua pria itu kemudian mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan dalam video lain dan diduga mengancam akan membunuh Perdana Menteri Narendra Modi dengan cara yang sama.
Laporan TV menayangkan video Lal terbaring di tanah dengan leher digorok. Polisi mengatakan kedua tersangka ditangkap beberapa jam setelah kejadian.
“Kedua tersangka dalam pembunuhan itu telah ditangkap dan kami akan memastikan hukuman yang tegas dan keadilan yang cepat,” kata Ashok Gehlot, kepala menteri Rajasthan, di Twitter.
Gehlot mengimbau orang-orang untuk tetap tenang dan tidak membagikan video tersebut karena akan “mendukung motif penyerang untuk menciptakan perselisihan di masyarakat”.
Asaduddin Owaisi, seorang anggota parlemen, mengutuk pembunuhan itu.
“Seseorang tidak dapat mengambil hukum di tangan mereka sendiri. Ini adalah hal yang mengerikan untuk dilakukan. Itu tidak manusiawi,” katanya kepada Al Jazeera.
Jamaat-e-Islami Hind, sebuah organisasi keagamaan Muslim, mengatakan insiden Udaipur adalah “barbar, tidak beradab dan tidak ada ruang untuk pembenaran kekerasan dalam Islam”.
“Kami mengecam keras. Tidak ada warga negara yang harus mengambil hukum di tangannya sendiri. Biarkan hukum yang berlaku,” tulis organisasi itu di Twitter.
Pihak berwenang bergegas membawa polisi tambahan ke Udaipur pada hari Selasa untuk melawan kerusuhan agama.
Kementerian Dalam Negeri India telah mengirim tim dari badan anti-terornya ke Rajasthan untuk menyelidiki apakah pembunuhan itu terkait dengan kelompok teroris.