JAKARTA – Salah satu pemegang saham Holywings, Hotman Paris Hutapea, minta maaf beberapa kali kepada umat Islam soal promosi minuman alkohol bagi yang bernama Muhammad dan Maria. Terbaru, Hotman meminta maaf via televisi.
Hotman Paris pertama kali terlihat meminta maaf pada unggahan video di akun Instagram-nya, Minggu (27/6).
Begitu juga saat hadir di acara Kabar Petang TvOne, Minggu sore, Hotman Paris Hutapea juga meminta maaf pada masyarakat atau umat Islam.
Hotman Paris juga menemui Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, yang juga Rais Suriah PBNU, KH Cholil Nafis.
Pada pertemuan itu, Hotman Paris Hutapea juga menyampaikan permohonan maaf.
“Halo saya Hotman Paris selaku salah satu pemegang saham di Holywings datang bersilaturahmi ke rumah Bapak Kiai Cholil Nafis selaku Ketua MUI dan juga Rais Suriah dari PBNU, atas kesalahan yang dilakukan oleh staf Holywings,” kata Hotman Paris dalam unggahan video di akun Instagramnya, seperti dilihat Minggu (26/6).
“Yang telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat dan di medsos dan menimbulkan ketersinggungan umat Islam,” kata Hotman lagi.
Hotman Paris Hutapea pun menyampaikan permohonan maaf kepada Cholil Nafis dan umat Islam. Hotman juga mendukung proses hukum kasus ini.
“Saya atas nama pribadi dan juga atas nama Holywings sebagai institusi memohon maaf kepada Bapak Kiai Cholis Nafis dan juga umat Islam,” katanya.
“Mudah-mudahan permohonan maaf kami ini dikabulkan. Dan kami menyerahkan agar masalah ini benar-benar diselesaikan melalui proses hukum untuk ditindak oleh ketentuan hukum yang berlaku,” katanya lagi.
Sementara itu, KH Cholil Nafis mengucapkan terima kasih atas kedatangan Hotman. Dia juga telah menerima permintaan maaf Hotman Paris.
Dalam acara Kabar Petang TVOne, KH Cholil Nafis juga mengaku menerima permintaan maaf dari Hotman Paris Hutapea secara pribadi.
Di sisi lain, Cholil Nafis setuju perihal promo minuman kertas Holywings ini diproses hukum. Dia ingin kasus ini menjadi pembelajaran bagi orang lain.
“Berkenaan dengan penegakan hukum kami setuju bang ini terus diproses untuk pembelajaran, ini staf abang terlalu kreatif, hilang sensitivitasnya bahwa ini ranah agama,” katanya.