BANDUNG – Wakil Sekretaris PC GP Ansor Kota Bandung Mohamad Grandy menegaskan, kedatangan pihaknya kemarin ke salah satu outlet Holywings merupakan upaya meredam kemarahan publik.
Diketahui, kasus dugaan penistaan agama dilakukan Holywings dalam konten promosinya yang menggunakan nama Muhammad untuk memberi diskon minuman beralkohol.
“Hingga saat ini respon publik itu sudah sangat marah. Kedatangan kami ke sana sebetulnya sebagai upaya untuk bisa meredam (amarah) kader-kader kami yang ada di bawah. Untuk itu, kami tidak mau ada kader Ansor ataupun banser di tingkat kecamatan, di tingkat lain bergerak sendiri-sendiri,” ujarnya saat dihubungi Jabar Ekspres, Minggu (26/6).
Grandy membeberkan, pihaknya berinisiatif untuk segera mengambil langkah dan melayangkan somasi sebagai salah satu upaya meredam amarah publik.
“Tapi jika tidak ada respon dari pihak Holywings, kami juga tidak bisa terus menahan ini. Semakin lama pasti kekecewaan, kemarahannya akan semakin membesar. Dan itu harus segera diantisipasi,” katanya.
Dia menegaskan, melalui perkara ini, diharapkan tidak ada lagi pihak-pihak atas nama bisnis dan promo melakukan penghinaan kepada simbol-simbol keagamaan, khususnya islam.
“Karena selama ini, kami pihak GP Ansor sangat toleran terhadap segala macam upaya, usaha, bisnis yang dilakukan oleh para pengusaha. Kami tidak pernah ganggu usahanya,” tutur Grandy.
“Kalau sampai ada yang berani menggunakan, melecehkan, menghina agama demi kepentingan bisnis mereka. Maka GP Ansor akan ada di garda terdepan untuk melawan mereka,” sambungnya.
Terkait prosedur permintaan maaf, Grandy menuturkan agar tidak sepihak dan ada audiensi dari pihak Holywings bersama GP Ansor.
“Kalau di islam, kalau bermaaf-maafan yang meminta maaf dengan yang memaafkan harus bisa bertemu dan duduk satu meja. Itu yang kami harapkan,” ungkapnya.
Sampai hari ini, kata dia, pihaknya tidak melihat pimpinan ataupun pemilik dari Holywings Indonesia secara serius dan bersungguh-sungguh untuk meminta maaf terkait kesalahan ini.
Sebelum hari Senin pukul 17:00, kata Grandy, pihak Holywings harus memenuhi tuntutan dari pihak GP Ansor. Ia juga mengatakan, promo tersebut dinilai sebagai upaya merusak akhlak dan generasi muda umat islam.