300 Karyawan Netflix Dipecat Karena Pendapatan Anjlok

Jabarekspres.com — Memecat karyawan adalah hal yang masuk akal jika pendapatan perusahaan mengalami kerugian besar. Setidaknya itulah yang telah Netflix lakukan.

Perusahaan dengan produk layanan streaming itu belum lama ini telah memberhentikan 300 karyawannya usai pendapatan turun drastis karena paceklik bisnis, dikutip oleh Jabar Ekspres dari UNILAD, Sabtu (25/6/2022).

Bisnis Netflix menghadapi tantangan berat pada tahun sekarang. Bagaimana tidak, Netflix telah kehilangan sekitar 200.000 pelanggan tahun ini.

Tidak hanya itu, kehilangan pelanggan juga diprediksi masih akan mengalami peningkatan di tahun sekarang bagi Netflix.

Hal tersebut tentunya menjadi permasalahan besar bagi keberlangsungan perusahaan. Kendati memangkas biaya operasional karyawan adalah jurus pamungkas yang sulit dilakukan, bagaimana juga hal tersebut wajib dilakukan.

Di sisi lain, layanan streaming ini juga mempunyai tantangan lain. Persaingan di pasar. Disney+ dan Amazon Prime disebut-sebut sebagai pesaing berat layanan streaming ini.

Oleh karena, mereka dituntut berpikir dan bekerja keras agar bisa menemukan terobosan-terobosan demi keberlangsungan perusahaan.

Pengembangan acara dan pemangkasan biaya langganan menjadi jawabannya, setidaknya bagi mereka sekarang.

Kabarnya mereka akan memperkenalkan paket berlangganan lebih murah dan itu sudah mencakup iklan. Tujuannya tentu untuk menarik kembali pelanggan.

Berangkat dari inilah tampaknya Netflix menghentikan karyawan secara besar-besaran. Biaya operasional tersebut akan menjadi penopang bagi terobosan-terobosan baru mereka itu.

Mereka sebelumnya mempunyai karyawan sebanyak 11.000 orang, dan 300 karyawan yang diberhentikan berasal dari seluruh perusahaan sebagai bagian dari upaya bos mencoba menemukan area di mana mereka dapat memangkas biaya.

“Kami sangat berterima kasih atas semua yang telah mereka lakukan untuk Netflix dan bekerja keras untuk mendukung mereka melalui transisi yang sulit ini,” dikutip dari UNILAD, Sabtu (25/6/2022).

Padahal, seakan baru kemarin bahwa layanan streaming masih tampil perkasa di pasar saham. Namun arus bisnis seketika membuat mereka jungkir balik agar tidak tenggelam.

Kabar lain dari perusahaan ini adalah bahwa mereka akan mulai melakukan penindakan terkait penyebaran kata sandi dari orang-orang yang berlangganan pada orang yang tidak.

Bagaimanapun, hal tersebut juga menjadi permasalahan yang pastinya merugikan bisnis mereka.***

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan