Taliban: “Upaya Penyelamatan Korban Gempa Hampir Selesai”

 

Operasi penyelamatan itu akan menjadi ujian besar bagi kelompok Islam garis keras Taliban, yang mengambil alih saat pasukan internasional pimpinan AS mundur setelah dua dekade perang.

 

Situasi kemanusiaan telah memburuk secara mengkhawatirkan sejak pengambilalihan Taliban, kata pejabat bantuan, dengan negara itu terputus dari banyak bantuan internasional karena sanksi.

 

Abdul Qahar Balkhi, juru bicara kementerian luar negeri Afghanistan, pada hari Kamis mengulangi seruan untuk bantuan internasional.

 

“Kami menyerukan badan penanggulangan bencana alam dan masyarakat internasional untuk memberikan bantuan segera dan komprehensif kepada rakyat Afghanistan,” katanya dalam sebuah tweet.

 

Ekonomi Afghanistan telah runtuh, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dalam seruan untuk membantu donor pada akhir Maret.

 

Kekeringan telah merusak produksi pangan dan 9 juta warga Afghanistan menghadapi kelaparan. Beberapa keluarga terpaksa menjual anak-anak dan organ untuk bertahan hidup, katanya.

 

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan Program Pangan Dunia (WFP) mengirim makanan dan peralatan logistik ke daerah-daerah yang terkena dampak, dengan tujuan awalnya mendukung 3.000 rumah tangga.

 

“Rakyat Afghanistan sudah menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya menyusul konflik selama beberapa dekade, kekeringan parah dan penurunan ekonomi,” kata Gordon Craig, wakil direktur negara WFP di Afghanistan.

 

“Gempa bumi hanya akan menambah kebutuhan kemanusiaan yang sudah sangat besar yang mereka tanggung setiap hari.”

 

Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Uni Emirat Arab semuanya mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka berencana untuk mengirim bantuan. Pasokan dari tetangga Pakistan telah melintasi perbatasan.

 

Sebagian besar Asia Selatan aktif secara seismik karena lempeng tektonik yang dikenal sebagai lempeng India mendorong utara ke lempeng Eurasia.

 

Pada tahun 2015, gempa bumi melanda timur laut Afghanistan yang terpencil, menewaskan beberapa ratus orang di Afghanistan dan Pakistan utara di dekatnya.

 

(Japantoday)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan