Ukraina Melatih Perempuan untuk Terjun ke Medan Perang Melawan Rusia

Jabarekspres.com –  Perempuan di Ukraina dilatih untuk berperang melawan Rusia di medan pertempuran.

Pasukan tambahan itu dilatih oleh para ahli senjata di Zaporizhzhia. Adapun perempuan yang dipersiapkan untuk berperang ini datang dari warga sipil Ukraina.

Mereka dilatih bagaimana menggunakan senapan otomatis yang efektif. Dengan itu Ukraina ingin menambah daya kekuatan tempur pasukannya.

Mereka juga akan mempelajari taktik pertempuran perkotaan sebagai tanda bahwa Ukraina siap untuk perang gerilya perlawanan Rusia.

Dilansir dari France24, Kamis 23 Juni 2022, para perempuan itu pun menyatakan kesiapannya untuk berperang demi mempertahankan kota.

Di sebuah lapangan tembak di Zaporizhzhia di tenggara Ukraina, enam wanita sedang belajar bagaimana menggunakan senapan serbu Kalashnikov sebagai bagian dari program pelatihan tempur perkotaan.

Berjongkok di balik dinding darurat, seseorang wanita muda membidik target di kejauhan, sebelum bergegas ke posisi lain.

Ini adalah sesi ketiga mereka di “The Sixth Sense”, sebuah pusat pelatihan keamanan di kota, di mana tim ahli baru saja menyiapkan skema yang mengajarkan keterampilan menembak untuk wanita dan taktik pertempuran perkotaan.

Dengan pertempuran yang semakin dekat ke kota, Natalia Basova yang berusia 47 tahun tidak berpikir dua kali untuk mendaftar.

“Saya tahu cara menggunakan senjata sebelum perang. Saya biasa mengunjungi lapangan tembak, saya sangat tertarik,” kata Basova, yang ikut dalam pelatihan bersama putrinya yang berusia 29 tahun, Ulyana Kiyashko.

Semakin banyak wanita yang maju untuk dilatih di Zaporizhzhia sehingga mereka siap jika pasukan Rusia masuk ke kota.

Di bawah kondisi darurat militer, pelatihan ini diadakan gratis untuk semua penduduk kota.

Sergey Yelin (47), yang mendirikan pusat pelatihan tersebut, mengatakan bahwa kursus dasar ini mencakup pengajaran kepada siswa bagaimana cara berdiri dan membidik, teknik pengendalian pemicu, pernapasan, dan berbagai cara menembakkan senjata.

Untuk wanita, program ini berlangsung selama 15 jam tetapi dia mengatakan bahwa kursus dasar dapat dikuasai dalam lima atau enam jam.

“Kami mengadakan beberapa latihan taktis untuk warga sipil karena kami semua tahu bahwa jika musuh memasuki kota, akan terjadi pertempuran jalanan,” kata Yelin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan