BANDUNG – Skywalk Cihampelas atau Teras Cihampelas tengah dibenahi. Mulai dari pemasangan kanopi hingga sejumlah agenda kegiatan ekonomi kreatif sedang dipersiapkan.
Kedua hal tersebut digencarkan dalam upaya menghidupkan kembali geliat ekonomi pascapandemi. Namun pertama, pembangunan kanopi.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Kadis KUKM) Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengungkapkan, pembangunan kanopi tersebut terealisasi atas corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan Mayora.
“Pada saat itu kita harus ada campur tangan dari stakeholder yang bisa atau ada ide-ide bagaimana cara agar Teras Cihampeelas itu reaktivasi,” ujar Atet saat ditemui Jabar Ekspres, Kamis (23/6).
“Bagaimana caranya Teras Cihampelas ini dikembalikan lagi jadi destinasi wisata yang diharapkan akan membangkitkan ekonomi,” imbuhnya.
Semua bermula sewaktu Atet mendengar keluhan dari para pedagang di Teras Cihampelas. Saat hujan mengguyur skywalk, terkadang kios mereka kebanjiran oleh luapan air.
“Saat itu hujan cukup intens. Sehingga kami berpikiran untuk digabung (kios) dan tempatnya juga dimodifikasi supaya tak terpengaruh faktor cuaca. Pedagang harus diberdayakan,” ucapnya.
“Kebetulan dari Mayora tertarik. Khusus untuk melindungi pedagang supaya tidak terpengaruh cuaca, jadi baru, dan sebagainya. Mereka bersedia membangunkan kanopi. Tapi belum untuk seluruh pedagang,” tambahnya.
Beberapa pekan yang lalu, pembangunan kanopi mulai digencarkan. Atet mengungkapkan, progregrasnya berjalan lancar. Adapun target rampung, yakni bulan Agustus mendatang.
“Itu salah satu rangkaian bagaimana cara mereaktivasi Teras Cihampelas. Progres hampir 70 persen. Diharapkan kami ingin sinergi dulu dengan ekonomi kreatifnya, pedagangnya, jangan sampai ketika sudah ditata, mental dagangnya masih gitu-gitu saja,” ucapnya.
Perihal CSR tersebut, Atet mengaku, lantaran Dinas KUKM Kota Bandung tidak bisa menerima bantuan secara materi (uang), pihaknya hanya menerima barang saja.
“Selama ini kita tak pernah menerima CSR uang, jadi CSR-nya berbentuk barang. Terus arahan pimpinan juga, boleh PKL dapat CSR, tapi bentuknya barang,” katanya.
Namun, berdasarkan kalkulasi dana yang diberikan pihak Mayora, terhitung pembangunan kanopi ini memakai dana ratusan juta.
“Kira-kira Rp400 juta, panjangnya kanopi sekitar 30 meter. Dibutuhkan oleh pedagang supaya mereka bisa terlindungi dari aspek cuaca,” ungkap Atet.