Dua Mayat Wanita Bersimbah Darah di Sukabumi, Diduga Korban Pembantaian

SUKABUMI – Dua sosok mayat wanita ditemukan warga Desa Ujunggenteng  dalam kondisi bersimbah darah di dua lokasi yang berbeda. Satu orang ditemukan mengambang ditengah laut, sementara satunya ditemukan  dengan banyak luka di sebuah kafe.

Penemuan kedua mayat ini diperkirakan saling berhubungan, pasalnya keduanya merupakan pemilik dan pegawai kafe, Terlebih lagi meninggal di waktu yang sama dan dilokasi yang tidak begitu jauh.

Menurut warga Kampung Kalapacondong Desa Ujunggenteng Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi, Diduga keduanya adalah korban pembantaian dan pembunuhan karena banyaknya luka yang ada ditubuh korban dan kondisi korban yang bersimbah darah.

“Mungkin yang satu orang korban dibantai di pantai dan yang satu orang korban lagi dibantai di penginapan karena ditemukan banyak darah. Di kamar juga masih banyak darah. Sandalnya juga banyak darah,” kata Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep JK, kepada wartawan, kemarin (20/06).

Asep tak mengetahui persis penyebabnya. Awalnya ia mendapat informasi penemuan sesosok mayat wanita mengambang di tengah laut dari nelayan sekitar saat tengah mencari ikan di perairan Kalapacondong. Ia pun berinisiaf ikut mengevakuasi jasad tersebut ke daratan menggunakan perahu.

“Mayat perempuan ini masih ada darah. Pada jarinya terdapat cincin merah,” tutur Asep.

Setelah berhasil mengevakuasi korban mengambang di tengah laut, Asep kemudian mendapatkan lagi informasi penemuan mayat lainnya di Kafe Sinar Laut. Kondisinya cukup mengenaskan lantaran dipenuhi luka dan serta bersimbah darah di sekujur tubuhnya.

“Pas sedang mengurus mayat, ada lagi yang nelepon katanya ada penemuan mayat di darat. Banyak darah dan banyak luka. Kayak yang dibantai gitu,” tandasnya.

Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Dharmawansyah Nawirputra mengaku anggotanya telah melakukan olah tempat kejadian. Pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan secara maraton.

“Tim Satreskrim dipimpin pak kasat sudah melakukan olah TKP. Jenazah akan diotopsi di rumah sakit serta melakukan pemeriksaan secara maraton untuk bisa mengungkap kasus. Semoga bisa segera terungkap,” tandasnya. (sumek/rit)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan