Jabarekspres.com – Masyarakat kini resah akibat munculnya subvarian Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5, sehingga banyak orang yang bertanya seputar efektivitas vaksin Booster.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini mengklasifikasikan dua subvarian ini sebagai varian yang menjadi perhatian. Para ahli di badan kesehatan dari Jerman telah memperingatkan bahwa infeksi kemungkinan akan meningkat di musim ini.
Jadi, seberapa efektif vaksin Booster untuk melindungi masyarakat dari subvarian Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5? Dilansir dari JawaPos pada Selasa 21 Juni 2022, simak penjelasannya.
Meskipun subvarian ini lebih cepat menular, tapi tak terlalu meningkatkan angka perawatan rumah sakit dan kematian.
Robert Koch Institute (RKI) Jerman, organisasi kesehatan masyarakat nasional negara itu, melaporkan pada 9 Juni bahwa subvarian omicron BA.4 dan BA.5 tumbuh lebih cepat dibanding semua varian lainnya. Varian BA.5 sudah menyumbang 10 persen dari infeksi saat ini atau 2 kali lebih banyak dari minggu lalu.
Pertama kali terjadi di Afrika Selatan
Varian BA.5 telah menimbulkan kekhawatiran di Afrika Selatan pada awal Mei, tetapi gelombang berikutnya relatif kecil dan saat ini mereda. Di Portugal, BA.5 sudah menyebabkan 80 persen dari semua infeksi baru.
Varian ini lebih menular dari pendahulunya, seperti BA.2. Selain lebih sulit untuk menemukan antibodi penetralisir, BA.5 lebih mudah menular daripada subvarian omicron lainnya.
Seberapa Efektifkah vaksin Booster?
Perlindungan yang diberikan oleh vaksin Covid-19 perlahan-lahan berkurang seiring waktu, karena tingkat antibodi yang menurun.
Oleh karena itu, tidak ada yang sepenuhnya terlindungi. Menurut data yang ada, terbukti kedua subvarian ini menyumbang sedikit kematian dan rawat inap di rumah sakit.
Menurut para ahli, ini karena jutaan orang sudah divaksinasi atau memiliki antibodi. Maka, kekebalan umum populasi lebih tinggi daripada awal pandemi.
Namun demikian, RKI merekomendasikan agar orang tua dan orang-orang dalam kelompok berisiko mendapatkan vaksin booster, demi mendapat perlindungan ekstra.
Pasalnya, kedua varian ini mempertajam kemampuannya untuk menghindari antibodi yang ditawarkan oleh vaksin. Sehingga, perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin dasar 2 dosis tidak cukup.