JABAREKSPRES.COM – Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi tentang larangan pakai sandal jepit saat naik motor. Bukan tanpa alasan, Polri mengeluarkan larangan tersebut tentu dengan alasan yang kuat, apalagi sampai dibuat menjadi peraturan.
Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menjelasan alasan penerapan larangan tersebut. Dia memaparkan pemakaian sandal jepit disebutkan tidak memiliki faktor perlindungan yang memadai terutama saat naik motor.
Selain faktor perlindungan, Praktisi Road Safety and Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu juga mengungkapkan bahaya besar lainnya saat naik motor pakai sandal jepit juga berbagai kerugian yang menunggu dampak dari keteledoran tidak mengindahkan safety.
Jusri menjelaskan bahwa dalam konteks kebijakan Kakorlantas tentang larangan penggunaan sandal jepit saat mengoperasikan motor, sebaiknya harus didukung penuh.
“Coba lihat berapa banyak korban kecelakaan yang mengalami cedera pada bagian kakinya, berapa banyak yg mengalami kerugian akibat biaya pengobatan yang keluar, berapa banyak bikers yang kehilangan waktu produktif dan kesempatan yang bernilai gegara kaki mereka cedera pada saat kecelakaan dengan sepeda motornya,” papr Jusri.
Jusri menjelaskan bahwa tubuh kita begitu rentan saat mengoperasikan sepeda motor.
Berbeda dengan moda transportasi lain seperti mobil yang notabene tubuh kita diselimuti dengan proteksi berbahan metal seperti, mulai dari body kendaraan, seat belt bahkan ada air bag.
Saat mengendarai sepeda motor tubuh kita dalam kondisi ‘full body contact’, dimana tubuh langsung bersentuhan dengan objek-objek liar seperti aspal, bumper truk, mobil, pohon dan lainya saat terjadi kecelakaan.
Berbeda dengan moda transportasi lain seperti mobil yang notabene tubuh kita diselimuti dengan proteksi berbahan metal seperti, mulai dari body kendaraan, seat belt bahkan ada air bag.
Saat mengendarai sepeda motor tubuh kita dalam kondisi ‘full body contact’, dimana tubuh langsung bersentuhan dengan objek-objek liar seperti aspal, bumper truk, mobil, pohon dan lainya saat terjadi kecelakaan.
Selain elemen ketrampilan, pengetahuan, kedisiplinan, empathy, pengendara juga menggunakan perlengkapan berkendara atau safety gear yang mumpuni.