Doa Sholat Ghaib dan Artinya, Silahkan Dicatat Baik-baik

Jabarekspres.com – Doa sholat ghaib dan artinya tentu hal yang perlu diketahui bagi para muslim yang akan melaksanakan salah satu ibadah itu.

Dengan mengetahui bagaimana lafal doa sholat ghoib dan artinya setidaknya kita dapat memahami lebih dalam apa makna dan tujuannya.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, doa memiliki pengertian sebuah permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan.

Sehingga, wajar ketika umat muslim saat melafalkan doa banyak yang ingin memahami makna dari doanya apalagi bila menggunakan bahasa Arab.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Jabarekspres.com, hukum menjalankan sholat ghaib sama dengan sholat jenazah.

Sebagaimana diketahui bersama hukum dari sholat jenazah merupakan fardhu kifayah. Dengan kata lain sholat ghaib pun hukumnya sama.

Dalam hukum Islam, fardhu kifayah memiliki makna suatu kewajiban yang jika sudah dilaksanakan oleh sebagian orang maka sebagian yang lain sudah terbebas dari dosa.

Akan tetapi, kalau tidak ada satu pun yang melaksanakannya maka semua akan berdosa.

Lantas bagaimana doa sholat ghaib dan artinya? Di bawah ini mari kita bahas, silahkan dicatat.

Doa sholat ghaib masuk dalam rukun sholat ghaib. Doa ini biasanya didengungkan saat proses pelaksanaan rakaat dalam sholat.

Berikut ini tujuh rukun shalat Ghaib yang harus dilakukan:

Pertama, berniat, seperti umumnya shalat yang lain.

Kedua, berdiri bagi yang mampu, dan bila tak mampu, boleh shalat dengan cara yang dimampuinya.

Ketiga, membaca empat takbir termasuk takbiratul ihram. Bila lebih dari empat, baik sengaja maupun tidak, shalatnya tetap sah.

Terpenting tak meyakini bahwa menambah bacaan takbir itu membatalkan, atau dalam pengulangan bacaan takbir ia tak mengangkat tangannya sebagaimana empat takbir sebelumnya.

Jadi, jika diyakini membatalkan, atau seiring menambah bacaan takbir juga mengangkat tangan, maka shalatnya batal.

Keempat, membaca surat al-Fatihah, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda:

“Amarana Rasûlullâhi shalallâhu ‘alaihi wasallam an naqra‘a bi fâtihatil kitâb ‘alâ janâzah” (Rasulullah saw memerintahkan kami membaca surah al-Fatihah saat shalat jenazah). (HR Ibnu Majah).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan