BANDUNG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa barat telah menyarankan kepada pihak keluarga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk melakukan salat ghaib.
Hal tersebut dilakukan, jika nantinya proses pencarian kepada putra pertama Ridwan Kamil bernama Emmeril Khan Mumtadz atau Eril yang sedang dilakukan oleh Tim SAR di Swiss tidak membuahkan hasil.
“Sehubungan dengan musibah bahwa ananda Eril hingga 8 hari ini (proses pencarian) belum juga ditemukan. Maka, dari pihak kami MUI memang menyampaikan pertama kalau memang sudah diyakini meninggal (oleh pihak keluarga) itu sebaiknya segera disalatkan dalam hal ini yaitu salat ghaib. Tapi kalau sudah diyakini meninggal,” ucap Sekertaris MUI Jabar, Rafani Achyar saat ditemui di kantornya, Jl. Riau, Kota Bandung, Kamis (2/6).
Rafani menjelaskan, jika nantinya pihak keluarga sudah meyakini meninggal dunia, maka melaksanakan salat ghaib merupakan hal yang wajib.
“Jadi lebih cepat lebih baik gitu supaya almarhum itu bisa lebih tenang. Kan menyolatkan mayat itu mendoakan juga jadi mendoakan secara ketentuan,” katanya.
“Jadi kalau nanti pihak keluarga sudah meyakini bahwa itu (Eril) sudah meninggal, mudah-mudahan ya hari Jumat yang baik, dan kalau sudah diputuskan (melakukan salat ghaib), kami bisa mengimbau kepada masyarakat untuk menjalankan salat ghaib. Tapi itu kalau pihak keluarga sudah memutuskan,” imbuhnya.
Selain itu, Rafani mengaku bahwa sejak adanya kabar dan proses pencarian terhadap Eril, pihak keluarga Ridwan Kamil telah meminta masukan kepada MUI Jabar.
“Kami juga apa ikut membesarkan hati kepada pihak keluarga, bahwa ini musibah, ujian, karena bcobaan bisa menimpa siapa saja. Jadi mari kita terima ini sebagai ujian dari Allah SWT, dan di balik musibah ini pasti ada hikmahnya,” pungkasnya. (mg4)