Begini Kronologi SDN Rancanilem di Rancaekek Bandung yang Ambruk

RANCAEKEK – Ruang kelas di SDN Rancanilem di Kampung Rancanilem, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung ambruk pukul 6.30 WIB pada Minggu (29/5).

Salah seorang saksi ambruknya ruang kelas di SDN Rancanilem, Entin (45) mengatakan saat peristiwa terjadi, kondisi cuaca tidak sedang hujan lebat atau tengah terjadi angin kencang.

“Tiba-tiba ambruk. Ruang kelas tiga, satu gudang dan satu dapur. Kejadian tadi pagi sekitar jam 6.30 (WIB),” kata Entin di lokasi, Minggu (29/5).

Entin menceritakan, ketika 3 ruangan di SDN Rancanilem ambruk, ia menjadi orang pertama yang melihat.

“Untungnya pas waktu kejadian ambruk itu saya sedang tidak ada di dapur yang kebetulan ada ruang perpustakaan,” ujar Entin.

Diketahui, Entin merupakan pengurus sekolah yang tinggal bersama suaminya bernama Agus di SDN Rancanilem.

“Saya belum tahu persis penyebab ambruknya 3 ruangan SD tersebut. Tapi katanya, tanda-tanda ruangan itu akan ambruk sudah terlihat,” imbuhnya.

“Atap langit-langit (internit) ada pecahan, tembok material, kemudian debu-debu bermunculan dari atap dan di sudut atap,” tambah Entin.

Entin menerangkan, pada Sabtu (28/5) kemarin pagi, ruangan kelas 3 di SDN Rancanilem sempat digunakan para siswa untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bersama guru.

“Karena ruangan khawatir ambruk, saya lapor ke Bu Ratna, guru kelas (3) agar murid-murid dievakuasi ke ruangan lain. Waktu itu murid kelas 3 dipindahkan belajarnya di ruang kelas 6,” ucap Entin.

Entin menyampaikan, kekhawatirannya terkait ruangan-ruangan di SDN Rancanilem ambruk karena dinilai sudah rapuh itu menjadi kenyataan.

“Tadi pagi pukul 6.30 (WIB) saya mendengar suara keras. Setelah keluar tenyata 3 ruangan sudah ambruk. Gudang yang ambruk menimpa 2 motor dan 1 burung kacer,” pungkas Entin.

Sementara itu, di lokasi bangunan SDN Rancanilem yang ambruk, Satgas Pramuka peduli Kabupaten Bandung dan Pramuka Kwaran Rancaekek tengah membantu membereskan puing-puing reruntuhan, khususnya genting-genting yang berserakan.

“Kami dari Satgas Pramuka peduli Kabupaten dan anggota Pramuka Kwaran Rancaekek turun tangan sejak pukul 10.00 (WIB) untuk membereskan puing-puing reruntuhan,” tutur Ketua Kwaran Rancaekek, Suparyana di lokasi. (mg5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan