Airlangga Hartarto Tawarkan Investasi Energi Baru dan Terbarukan Kepada International Energy

Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga mengatakan perlu hasil konkret berupa prototype project yang dapat direplikasi di setiap negara, seperti halnya Carbon Capture Storage and Utilization (CCSU) atau model transisi energi yang berhasil dilakukan Afrika Selatan.

Selanjutnya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa permasalahan transisi energi di banyak negara adalah kurangnya pendanaan dan masih banyak negara yang bergantung pada energi fosil.

Untuk itu, transisi energi diperlukan outcome yang harus dapat segera dirasakan manfaatnya, dapat menanggulangi seluruh permasalahan penggunaan energi, dan dengan biaya yang terjangkau.

Untuk mengatasi masalah pendanaan, diperlukan sumber pendanaan yang kuat seperti dari Asian Development Bank (ADB) atau dana multilateral lainnya.

Airlangga Hartarto menggarisbawahi pentingnya just and affordable transition dalam transisi energi agar tidak hanya memperhitungkan cost and benefits, tetapi juga memastikan tidak ada yang tertinggal dalam prosesnya.

Sehingga jika dikelola dengan baik, transisi energi dapat berdampak positif di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup berupa pekerjaan baru dan lapangan kerja yang lebih luas.

‘’Sebaliknya, transisi energi juga memiliki risiko pengangguran dan defisit transaksi berjalan,” tutup Menko Airlangga. (red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan