Jabarekspres.com – Media sosial tak hentinya merekam perseteruan yang tengah terjadi di twitter, yakni mengenai hate speech idol. Beberapa hari yang lalu, twitter sempat ramai oleh pembahasan Safa space, kasus hate speech terhadap idol Kpop. Kasus tersebut menjadi besar kala ada salah satu seorang penggemar tak terima idolnya di hina oleh akun twitter bernama Safa.
Penggemar tersebut pun mengancam Safa dengan mengatakan ia adalah seorang aktivis HAM, berkerabat dengan penguasa partai dan kepolisian. Tak hanya itu, ia pun akan memindahkan ayahnya Safa ke Papua lalu menuntut agar hate speech ini masuk ke meja hijau.
Banyak netizen yang mungkin heran dengan perbuatan Safa serta penggemar yang mengaku aktivis HAM tersebut. Namun untuk lebih jauh, hate speech atau ujaran kebencian terhadap idol Kpop memang selalu ada dan sering terjadi.
Bahkan sempat ramai beberapa kasus bunuh diri idol Kpop yang di dasari karena hate speech terhadap mereka. Seperti kasus Sulli f(x) yang gantung diri di duga karena hate speech netizen terhadapnya. Sulli pun mengalami depresi dan mengatakan kondisinya yang terluka karena komentar netizen.
Ia mengatakan jika dirinya bukan orang jahat dan menyuruh masyarakat untuk saling menyayangi, bukan melukai.
Itu hanya salah satu dari beberapa Idol yang alami depresi karena hate speech. Namun, ada pula beberapa Idol yang mampu bungkam hate speech lewat karya-karyanya yang semakin menakjubkan.
Contoh saja seperti BTS yang merilis lagu bertajuk “IDOL” yang menceritakan mengenai hate speech dari netizen yang mereka terima. Video musik “IDOL” bahkan memperjelas beberapa komentar kebencian yang telah diterima grup di masa lalu, dan liriknya membuktikan bahwa mereka tetap tidak terganggu oleh itu semua.
Seperti Apa Kondisi ‘Hate speech’ yang terjadi di Korea Selatan?
Industri hiburan di Korea Selatan memang terkenal keras dan kejam. Untuk menjadi idol terkenal, calon idol harus punya paket komplit: berbakat, menarik, dan berkepribadian baik. Sebelum debut, mereka harus melalui masa pelatihan ekstrem untuk belajar peran, vokal, menari, dan bahasa.