Atasi Banjir Turangga, Pemkot Sinergi dengan TNI Bangun Kolam Retensi Pussenkav

BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung bersinergi dengan TNI mengatasi masalah banjir di kawasan Jalan Turangga, dengan membangun kolam retensi di lahan milik Pussenkav. Kolam seluas 1.500 meter persegi ini diklaim akan dapat menampung 13 ribu meter kubik air.

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyatakan, kolaborasi ini sangat penting untuk menunjang penyelesaian masalah banjir di Kota Bandung.

“Alhamdulillah hari ini kita hadir di kolam retensi lahan milik Pusenkav, diharapkan bisa menyelesaikan masalah banjir disekitar Jalan Turangga dan luar biasa kolaborasi seperti ini ternyata bisa membantu salah satu masalah di Kota Bandung,” ujarnya kepada wartawan di Pusenkav TNI AD Jalan Cikuray Simpang, Kota Bandung, Senin (23/5).

Ia sangat mengapresiasi bentuk kerja sama ini. “Pemkot Bandung kan tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri, butuh kolaborasi. Ini suatu kerjasama yang menurut saya sangat luar biasa sangat jarang terjadi antara instansi militer dengan pemerintah baik itu tingkat kota atau provinsi,” beber Yana.

Yana menginginkan bentuk kerja sama seperti ini bisa terus terjalin sehingga bisa menyelesaikan berbagai permasalahan pemerintah kota bersama, termasuk dalam permasalahan sampah.

“Mudah-mudahan apabila seluruh prosesnya selesai, perizinan dari pimpinan TNI atau dari kementerian itu nanti lahan milik Pusenkav di kota baru parahyangan bisa kerja sama juga untuk pengolahan sampah,” ungkap Yana.

Ditengah keterbatasan anggaran yang dimiliki, papar Yana, pihaknya akan terus berusaha berkolaborasi menyelesaikan permasalahan Kota Bandung.

“Seperti tadi alhamdulillah kolaborasi lahannya disiapkan oleh pihak TNI AD dan kami yang mengerjakan,” tuturnya.

Yana berharap, peresmian kolam retensi Pussenkav menjadi pemicu agar pihak lain mau bekerja sama dengan Pemerintah Kota.

“Mudah-mudahan ke depannya tempat ini bisa jadi pemicu, ada tempat lain entah itu swasta milik TNI atau siapapun bisa dikerjasamakan berbagai masalah termasuk pembuatan kolam retensi,” imbuhnya.

Yana juga membahas kemungkinan kolam retensi ini menjadi ruang edukasi dan ruang publik.

“Mungkin saja (bisa jadi sarana edukasi dan ruang publik). Tadi selain fungsi menyelesaikan masalah banjir, diharapkan tempat ini menjadi ruang publik, ruang edukasi, ruang apapun, seizin tentunya pemilik tempat ini, karena kan bagaimana pun instalasi TNI Polri itu kan ada pembatasan,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan