HAWA dingin menyergap. Para pemudik yang menunggu kedatangan kereta api sedari pukul 21.00 WIB sudah memenuhi lobby di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung pada Rabu (27/4) hampir tengah malam.
MUHAMAD NIZAR, JABAR ESKPRES.
DEMI menekan lonjakan kasus Covid-19. Dua tahun, mudik lebaran dilarang. Terhitung sejak masuknya Corona ke Indonesia pada pertengahan tahun 2020 sampai 2021. Tidak ada mudik.
Adapun terjadi arus mudik, yakni ulah mereka yang nekat menerobos penyekatan. Hasil akhirnya pun tidak selalu berjalan baik. Terkadang tembus, terkadang yang lain, terkena putar balik.
Tak ayal, seusai pemerintah turunkan izin mudik pada tahun ini. Masyarakat dengan penuh suka cita merayakannya. Perayaan itu tampak di setiap stasiun atau terminal pelayanan moda transportasi yang mengangkut para pelancong, perantau, maupun mereka yang rindu kampung halaman.
Apalagi saat ini waktu menuju lebaran tinggal menghitung hari. Perayaan pun makin meriah, Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, menjadi tempat salah satunya. Para pemudik yang memilih menggunakan transportasi kereta api telah memenuhi lobby semenjak pagi, setelah kemudian sedikit lenggang pada siang hingga sore, lalu ramai kembali saat jam pemberangkatan malam hari.
“Besok dapatnya. Besok jam 10 pagi. Ini baru datang (naik kereta, red) dari Jakarta ke sini (Stasiun Kiaracondong). Rebutan (tiket) kemarin malam, tiketnya via online,” ungkap seorang pemudik, Arneti (44) kepada Jabar Ekspres, Rabu (27/4) kemarin malam.
Arneti yang hendak mudik ke Yogyakarta itu, ditemui wartawan saat tengah berbincang dengan ketiga anak perempuannya. Mengingat pemberangkatan baru terjadi beberapa menit yang lalu. Lobby Stasiun Kiaracondong lumayan lenggang, hanya tersisa beberapa calon penumpang saja.
“Dia (sang anak) begadang-begadang sampai melek di tengah malem. Enggak dapet itu tiket yang di sana (Stasiun Jakarta), dapatnya tiket (keberangkatan) dari Bandung,” sambil menunjuk putri sulungnya yang berusia 20 tahunan.
Mereka yang baru saja tiba dari Stasiun Jakarta, mengaku hendak rehat sejenak. Toh, katanya, pemberangkatan mereka masih lama. Ia mengaku, bukannya tak mau pergi lebih awal. Apadaya, tiket yang tersisa hanyalah pemberangkatan untuk besok pagi, Kamis (28/4).