Sementara itu, Perwakilan DCDC, Sigit Prasetyo Wibowo mengaku jika respon warga khususnya coklat friends terhadap kegiatan cukup bagus. Menurutnya, kehadiran acara tersebut bisa mengobati rasa rindu warga masyarakat akan kegiatan musik secara offline.
“Responnya bagus, mungkin karena kangen, karena sudah dua tahun kita tidak bisa kumpul-kumpul, semua sangat postif, apalagi kalau dikampus, itu luar biasa,” ungkapnya.
Hal ini, katanya, bisa dilihat dari animo anak muda untuk mengikuti acara DCDC Ngabuburit.
Seperti di Ikopin Jatinangor, peminatnya cukup luar biasa karena sampai 800 lebih yang melakukan registrasi. Dia pun berharap acara seperti ini bisa digelar tahun depan.
“(tahun depan, red) Kita lihat situasinya, tapi kayaknya sih secara kultur Djarum Coklat setiap puasa akan hadir pastinya, ” ungkapnya.
Menurutnya, DCDC Ngabuburit tahun 2022 diselenggarakan di Garut, Tasikmalaya, Cirebon, Sukabumi, Bandung dan Jatinangor. Tahun ini, kampus menjadi lokasi pelaksanaan acara tersebut.
“Kenapa ke kampus, sebenanrya bukan balik ke kampus, terakhir kali sebelum pandemi kita ke kampus, waktu itu di Bandung, Tasikmalaya, Sukabumi, Bogor, Cirebon dan kali ini kita balik ke kampus, ” ungkapnya.
Dikatakannya, Ikopin Jatinangor pun dipilih menjadi salah satu lokasi DCDC Ngabuburit. Sehari sebelumnya, acara tersebut diadakan di Kampus Uninus Bandung.
“Pertimbangannya sih, dari awal kita petakan daerah mana saja yang kita ambil. Memang Jatinangor jadi proritas di akhir acara,” ujarnya. (adv/ran)