Formulasi KPED Jabar Entaskan Kemiskinan Ekstrem. Begini Penjelasan Ipong Witono

BANDUNG – Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jawa Barat (Jabar) terus berupaya meramu formula untuk pengetasan kemiskinan ekstrem di Jabar.

Diketahui, jumlah kemiskinan ekstrem di Jabar meningkat signifikan menjadi 17 daerah dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya lima kabupaten/kota.

Ketua Harian KPED Jabar, Ipong Witono mengatakan, menggali potensi ekonomi wisata gastronomi dan potensi desa bisa menjadi salah satu formula untuk menekan badai kemiskinan ekstrem.

Menurut Ipong, ekonomi gastronomi menjadi daya dorong pariwisata jika dioptimalkan. Berkaca pada restoran Jepang dan Korea, di Bandung sendiri sudah tak terhitung jumlahnya.

“Untuk sektor pariwisata yang sekarang kita mau kembangkan ialah ekonomi gastronomi. Kuliner misalnya, di Bandung sudah tak terhitung restoran Jepang atau Korea. Nah mereka invasi ekonominya melalui gastronomi,” ucap Ipong di Bandung, Minggu (24/4) malam.

Ipong mengatakan, potensi ekonomi gastronomi sangatlah besar. Bahkan mampu menjadi bagian dari ujung tombak peningkatan nilai ekonomi.

“Makanan Indonesia belum ada strategi besar bagaimana kulinernya bisa menjadi bagian dari ujung tombak. Nah gastronomi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satunya di desa,” katanya.

Pria ramah itu menjelaskan, wisata gastronomi berbeda dengan wisata kuliner pada umumnya. Tak hanya menawarkan cita rasa makanan suatu daerah saja, melainkan menyajikan pengalaman, budaya dan sejarah di balik kehadiran suatu menu makanan.

“Gastronomi sangat bisa menjadi kekuatan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” jelasnya.

Formula kedua mengetaskan kemiskinan ekstrem, ucap Ipong, menggali potensi desa. Digitalisasi desa misalnya, disamping memilik segudang positif, akan tetapi berdampak negatif pula.

Ia melanjutkan, semakin meloncat masyarakat, maka akan sebagian pula akan tertinggal. Sebab, keterbatasan jaringan, literasi digital, literasi keuangan digital tak semua merata.

“Jadi perekonomian desa ini basis utama menurut saya itu memperkuat sistem ketahanan potensi dan kebutuhan. Sehingga kita bosa membuat konsep kamar dagang antar desa. Kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh desa,” cetusnya.

Mesti begitu, strategi menggunakan media digital dalam branding gastronomi menjadi langkah yang strategis saat ini. Namun, untuk ekstrem menuju kemiskinan yang ditoleransi membutuhkan komitmen politik dari pemerintah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan