Sektor Properti Tahan Banting, Generasi Milenial Jadi Target Bisnis Properti

Dia mengungkapkan, masyarakat yang membeli properti dengan pengembang Agung Podomoro Land mengaku turut berlandaskan motivasi berinvestasi kesehatan. Hal itu berkaitan dengan konsep properti penawaran pihaknya, mengedepankan kenyamanan lingkungan, serta one stop living. “Prinsipnya, kami memenuhi hal yang menjadi kebutuhan masyarakat,” ucap dia.

Berdasarkan prediksi, kata dia, kecenderungan masyarakat akan properti, terutama pascapandemi sangat berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini setidaknya terlihat dari permintaan pasar terhadap properti Podomoro Park Bandung

“Properti dipandang tidak hanya sebagai investasi keuangan, tetapi investasi kesehatan. Selain itu, produk-produk hunian saat ini diharapkan merujuk pada akomodasi kebutuhan masayarakat. Ketidakpastian pandemi mengubah paradigma terhadap properti dan ini yang harus dipandang serius oleh developer,” katanya.

Menurut dia, dua kebutuhan tadi harus terpenuhi. Oleh karena itu, pascapandemi, developer harus melahirkan produk yang jelas-jelas mementingkan kesehatan, dimulai dari desain kawasan, fasilitas, bangunan, hingga bagaimana iklim kawasan dibangun mendukung produktivitas masyarakat dalam satu lokasi. Selanjutnya, ketidakpastian dan fleksibilitas menghadapi pandemi menjadikan rumah sebagai tempat yang paling aman dan bisa jadi paling lama untuk ditinggali.

“Sehingga produk yang memiliki open space atau kawasan dengan lingkungan 50% area hijau akan terus diminati. Dari kedua paradigma baru terhadap properti pascapandemi, Podomoro Park terus optimis untuk bisa memberikan yang terbaik di tahun 2022 dan tahun-tahun berikutnya karena benar-benar memandang kebutuhan masyarakat sebagai yang utama,” tuturnya.

Memperhatikan dampak

Hal yang perlu menjadi perhatian bagi pebisnis properti, ucap Boy, yakni menjaga lingkungan. Menurut dia penerimaan negara dari pajak properti tak sebanding dengan pembiayaan atas dampak yang timbul.

Boy turut menyampaikan perihal skenario program pengurangan backlog, nol pada 2039. Berdasarkan data BKKBN 2020 beserta kabupaten maupun kota 2021, kepemilikan berjumlah 2.898.158, sedangkan penghuniannya 2.164.421.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan