Kumpulan Puisi Ibu Kartini, Singkat Tapi Penuh Makna

Takan berhenti maju meski terus berperang

Kau adalah pahlawan bangsa

 

Yang percaya pada kekuatan Tuhan

Habis Gelap Terbitlah Terang

Takan tenggelam sebuah harapan

Jasamu indah tertulis dengan tinta emas sang sejarah

Namamu dikenang setiap manusia nusantara

 

Puisi 8

PUTRI KSATRIA

Hujan tiada berhenti

Kabut perlahan menyelimuti

Adat dan budaya berpilih kasih

Hak perempuan pun dibatasi

 

Tangis membanjir di pipi

Tak ada satu pun peduli

Sekalipun rintihan bertubi-tubi

Para insan berpura-pura tuli

 

Perempuan dikekang

Perempuan dilarang

Perempuan terbuang

Perempuan terbelakang

 

Lemah tak berdaya

Melawan pun tak kuasa

Hanya dapat berpasrah

Menerima siksaan jiwa

 

Dan semua itu kini sirna

Berkat sang putri ksatria

Wahai Kartini yang mulia

Jasamu sungguh tiada tara

 

Perempuan bebas

Perempuan lepas

Perempuan setara

Perempuan merdeka

 

Tak ada lagi luka

Tak ada lagi duka

Semua telah sirna

Berkat sang putri ksatria

 

Inilah hasil perjuangan

Jerih payah dalam pergolakan

Wahai Kartini yang diagungkan

Kau putri ksatria pujaan perempuan

 

Perjuangan Ibu R. A. Kartini

Demi bangsa Indonesia

Engkau rela mengorbankan

Jiwa dan raga Mu

Demi penduduk bangsa Indonesia

Engkau rela mengorbankan

Harta dan benda Mu

Nama Mu Takkan mungkin

Dapat terlupakan karena

Engkau bunga bangsa Indonesia

Belum sempat engkau merasakan

Kemerdekaan engkau telah

Gugur sebagai pahlawan Indonesia

Ibu R. A. Kartini engkau lah yang

Menjujung tinggi derajat wanita Indonesia

Jasa Mu tak akan mungkin di lupakan

Oleh penduduk Indonesia

 

Puisi 9

 

KARTINIKU PAHLAWANKU

 

Tak henti – hentinya aku mengucap syukur karena telah memiliki

 

sosok ibu sepertimu

 

Kau rela memperjuangkan hidup dan matimu untuk melahirkanku

 

kedunia ini

 

Rela menjagaku selama 9bln meski masih dalam kandungan

Dan rela menyitakan waktumu hanya untuk membesarkan dan

 

mendidikku

 

Ibu.. Kasih sayangmu tak kan bertepi

Kepedulianmu selalu di hati

Kau pelipur lara yang kan abadi

Jiwaku hilang jika tanpamu

Baktiku hanya untukmu

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan