Tak Kunjung Surut, 3000 KK di Dayeuhkolot Terdampak Banjir

DAYEUHKOLOT – Hujan deras yang mengguyur di Kabupaten Bandung beberapa hari terakhir, mengakibatkan banjir kembali terjadi, salah satunya melanda di Desa Dayeuh kolot.

Banjir yang tak kunjung surut meski telah 3 hari tergenang tersebut mengakibatkan 3000 lebih Kepala Keluarga (KK) se-Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung terdampak banjir.

Ketinggian air bervariasi tergantung lokasi rumah dan tanah, namun diperkirakan mencapai 30 hingga 140 centimeter.

Kepala Desa Dayeuhkolot, Yayan Setiana saat di wawancara, Rabu (20/4) mengungkapkan jumlah warganya yang terdampak  secara terperinci.

“Di Desa Dayeuhkolot ada 14 RW, diantaranya 13 RW terendam banjir, hanya RW 07 yang tidak terendam banjir. Sedangkan total KK yang terendam sebanyak 3000 lebih,” ujar Yayan.

Pihaknya telah menyiapkan beberapa pengungsian, diantaranya di PMI, Masjid As-Shofia, Masjid di RW 8, dan setiap masjid yang wilayahnya tergenang banjir.

“Yang mengungsi di PMI sebanyak 22 KK, 60 jiwa, namun kebanyakan masyarakat tinggal di rumah masing-masing di lantai 2 rumahnya,” kata Yayan.

Fasilitas publik yang terendam, lanjut Yayan, yakni Puskesmas Dayeuhkolot, Kantor Pos, dan Kantor Desa Dayeuhkolot. Serta, kata Yayan, ada 3 Sekolah Dasar yang terendam banjir di Bolero dan Bojongasih.

“Meski kantor desa terendam namun pelayanan masih dilaksanakan. Untuk logistik para pegungsi, sudah tersedia dari lumbung pangan Kemensos RI. Jadi apabila ada bencana, logistiknya sudah tersedia dari lumbung pangan,” terangnya.

Saat ditanyakan folder yang berada di Desa Dayeuhkolot berfungsi, Yayan pun mengaku, ada dua folder yang menampung air, apabila kedalaman banjir tidak tinggi maka folder tersebut bermanfaat dan banjir pun cepat surut.

“Namun, saat ini banjirnya besar, jadi dua folder tersebut tidak berpengaruh. Apalagi dua hari kemarin hujan terus menerus dengan intensitas tinggi, bahkan ada tanggul jebol di RW 2, sehingga air Citarum masuk ke dalam, dan folder pun tak sanggup menyedot air banjir,” ungkap Yayan.

Selain itu, lanjut Yayan, banjir yang kerap menggenangi Jalan Raya Dayeuhkolot merupakan permasalahan sejak lama, Ia mengaku sudah mendorong ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui musrembang.

“Karena drainase tersebut sering tersendat, kami pun berulang kali membersihkan drainase itu. Bahkan pihak provinsi pun kerap kali membersihkannya,” paparnya.

Tinggalkan Balasan