Jabarekspres.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak kepada para pemudik untuk percepat mudik jika tidak ingin terjebak kemacetan.
Dia mengimbau agar menghindari tanggal 28-30 April karena diprediksi tanggal tersebut akan terjadi puncak arus mudik.
Jokowi mengajak percepat mudik setelah mendapatkan laporan hasil survei dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Berdasarkan hasil survei, terdapat 23 juta mobil dan 17 motor yang akan digunakan pemudik tahun ini.
“Ini adalah jumlah yang sangat besar dan diperkirakan akan terjadi kemacetan parah. Saya mengajak masyarakat mudik lebih awal. Tentu saja menyesuaikan dengan jadwal libur dari tempat bekerja,” kata Jokowi.
Dia menyebut, pemerintah telah menyiapkan sejumlah pengaturan dan rekayasa lalu lintas. Di antaranya, aturan ganjil genap, pemberlakuan satu arah (one way), hingga larangan truk masuk ke jalan tol.
Dia juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan. “Utamanya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” imbau Jokowi.
Sementara itu, pemberlakuan one way diprediksi memicu kepadatan di jalan arteri. Namun, Korlantas Polri telah membuat kebijakan khusus. Antara lain, semua pembangunan infrastruktur jalan harus tuntas 10 hari sebelum Lebaran.
“Kebijakan tersebut diterapkan setelah Korlantas bersama sejumlah stakeholder mengecek jalan arteri. Dengan kebijakan itu, diharapkan arus mudik di jalan arteri bisa lancar dan bebas hambatan,” kata Kabagops Korlantas Polri Kombespol Eddy Djunaedi.
Jalur non-tol di wilayah selatan Jawa diprediksi tetap menjadi salah satu opsi bagi pemudik. Baik yang hendak pulang kampung ke Jawa Barat, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur. (jawapos/ran)